Page 237 - Ayah - Andrea Hirata
P. 237

224 ~ Andrea Hirata


              Sabari bersenandung pelan, seperti senandung ayahnya

          dulu.


              Wahai awan
              Kalau bersedih
              Jangan menangis

              Janganlah turunkan hujan
              Karena aku mau pulang
              Untukmu awan
              Kan kuterbangkan layang-layang ....


              Zorro terpana. Setiap malam dia selalu meminta ayah-
          nya untuk menyanyikan puisi rayuan awan itu. Setelah bebe-
          rapa waktu, dia sendiri mulai pandai menyanyikannya, meski

          terbata-bata.
              Zorro senang mendengar cerita dan Sabari  senang
          bercerita. Sabari menceritakan kisah favoritnya, yaitu  Cinta
          pada Masa Wabah Kolera dengan menganggap dirinya sebagai
          Florentino Ariza. Zorro terbuai kisah dari negeri yang jauh,

          Amerika Selatan.
              Dalam salah satu kisah-kisah ninabobo itu, secara tak
          sengaja  Sabari menyinggung soal  makanan. Zorro senang.
          Mungkin nama makanan terdengar lucu baginya. Keesokan-
          nya Sabari berkongkalikong dengan tukang parkir di depan
          Restoran Bundo Kanduang. Malamnya dia berkisah tentang
          petualangan pendekar ayam  pop  sambil mengepak-ngepak-
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242