Page 293 - Ayah - Andrea Hirata
P. 293

Delapan Tahun



          Kegilaan










          KATA orang pula, Sabari linglung.
              Tahun pertama setelah ditinggal Lena dan Zorro, dia
          masih tinggal di rumah. Tak punya lagi warung dan kambing,
          dia menghidupi diri dengan bekerja menggembala ternak te-
          tangga. Ukun dan Tamat suka mengantarinya beras.
              Kalau malam dia menonton  televisi umum,  di peka-
          rangan balai desa. Dia duduk sendiri di pojok sana, di bagian

          yang agak gelap. Orang-orang lain tertawa menonton acara
          “Srimulat” di TVRI, Sabari tersenyum sedikit. Orang-orang
          bersedih menonton acara drama dari TVRI Palembang, Sa-
          bari juga bersedih. Orang-orang kecewa menonton bola bun-
          dar berwarna-warni disertai bunyi berdenging karena siaran
          mengalami gangguan teknis,  Sabari juga kecewa.  Orang-

          orang ngomel-ngomel melihat layar televisi berbintik-bintik
          disertai bunyi seperti hujan lebat, Sabari juga ngomel-ngo-
          mel.
   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298