Page 299 - Ayah - Andrea Hirata
P. 299
Genap
TENTU saja Ukun dan Tamat tahu keadaan Sabari. Mereka
mencari-carinya, tetapi dia sudah hilang. Sabari sendiri tahu
dia dicari kawan-kawannya. Dia merasa malu, dia tak mau
bertemu dengan siapa pun.
“Banyak orang suka angka delapan. Karena kalau un-
tung, tak berkesudahan, tapi begitu juga kalau senewen, se-
newennya takkan selesai-selesai. Sudah saatnya kita berbuat
sesuatu yang spektakuler untuk Sabari,” kata Tamat kepada
Ukun.
“Ojeh, Boi.”
Maka, mereka mengadakan rapat mendadak di warung
kopi Solider. Tiga jam mereka saling bertukar pikiran. Tandas
masing-masing lima gelas kopi, dan tumpas masing-masing
mi rebus 34 (tiga mi empat telur). Setelah mempertimbang-
kan berbagai aspek, mereka memutuskan untuk mencari
Lena dan Zorro ke Sumatra dan membawa keduanya pulang

