Page 304 - Ayah - Andrea Hirata
P. 304
Ayah ~ 291
itu dalam hati. Sebab, dia takut dipermalukan Tamat soal
rengking-nya dulu di depan Zurai.
“Dari surat-surat ini aku tahu sepak terjang Lena. Dia
tinggal di Pangkal Pinang sampai cintanya dengan pemilik
dea ler motor Vespa itu khatam, lalu dia telah menjelajah ham-
pir seluruh Sumatra!”
Tamat tak dapat menyembunyikan rasa kagumnya.
“Kurasa Lena pernah pula ke Singapura, atau boleh jadi
Penang. Sangat mungkin Lena menemukan suami orang In-
dia dan sekarang bermukim di Mumbai. Ingat, setelah Kuala
Lumpur, naik ke Thailand, belok ke kanan Hongkong, belok
ke kiri India, lurus terus ke Jeddah, jazirah Arab, semuanya
bisa lewat jalan darat!”
Mengernyit dahi Zuraida sebab tak ada sedikit pun ka-
bar dari Lena mengindikasikan hal itu.
Kata Tamat, untuk bepergian jauh mereka harus mengurus
dokumen-dokumen perjalanan. Lantaran rengking Tamat di
SMA adalah 43 dari 47 siswa, dan rengking Ukun di bawahnya,
Ukun melihat Tamat sebagai junjungan.
Mereka menghadap Pak RT untuk mendapat surat ke-
terangan tingkah laku, surat itu disahkan dengan senang oleh
kepala desa. Tamat dan Ukun memang suka nongkrong sam-
pai malam di warung kopi Solider, suka nonton organ tung-

