Page 364 - Ayah - Andrea Hirata
P. 364

Piala















            TERSENYUM-SENYUM  Sabari melihat pengumuman
            yang tertempel di warung kopi bahwa akan ada lomba mara-
            ton dalam rangka perayaan kemerdekaan. Seseorang terbetik
            dalam kalbunya, Zorro, dia mau ikut lomba.
                 Mulailah dia berlatih. Saban subuh dia berlari, sepan-
            jang hari dia bekerja membanting  tulang, sore dia berlari
            lagi, malamnya dia mengarang puisi dan kisah-kisah untuk

            menyambut anaknya nanti. Sabari menemukan irama hidup
            yang menarik.
                 Orang-orang  masih ingat prestasi fenomenal Sabari
            dulu, waktu dia menjadi juara maraton, menumbangkan Di-
            namut, sang juara bertahan, yang dicurigai orang punya ilmu
            pelanduk. Di warung-warung kopi ramai orang membicara-

            kan come back-nya Sabari. Kekisruhan asmara dan prahara ru-
            mah tangga yang berlarut-larut membuatnya gantung sepatu
            sekian lama, akhirnya dia kembali.
   359   360   361   362   363   364   365   366   367   368   369