Page 366 - Ayah - Andrea Hirata
P. 366

Ayah ~ 353


                 “Ya, Pak.”

                 “Dusta!”
                 “Tidak, Pak.”
                 “Tadi kau bilang ya, sekarang kau bilang tidak, omong
            kosong!”
                 Sabari bingung.

                 “Jadi, sebenarnya ya apa tidak?!”
                 Sabari gemetar.
                 “Masih ingat suara saya?!”
                 Sabari mencoba mengingat.
                 “Coba berkata lagi.”
                 “Masih ingat suara saya?!”
                 “Kurang banyak.”
                 “Maksudnya?!”

                 “Bapak bicara kurang banyak, jadi susah saya mengi-
            ngatnya.”
                 Tak lama kemudian terdengar nyanyian lagu India yang
            lembut mendayu-dayu. Sabari  terlempar ke masa lampau,
            masa SMA. Dia ingat seorang sahabat yang gemar menya-

            nyikan lagu itu. Sabari menoleh, orang tegap itu tersenyum
            lebar.
                 “Toharun!”
                 Senyum Toharun makin lebar.
                 “Lama sekali tak berjumpa, Kawan.” Toharun memeluk
            Sabari.
                 Sabari merasa seakan-akan tulang-tulangnya patah.
   361   362   363   364   365   366   367   368   369   370   371