Page 42 - Ayah - Andrea Hirata
P. 42
Ayah ~ 29
si bungsu mengingat soal-soal yang sangat sulit dan saingan
yang ketat.
Setiap hari dia gelisah menunggu pengumuman hasil
ujian itu. Ancaman ayahnya menghantuinya sehingga dia
susah tidur. Belum-belum dia telah membayangkan tinggal
di kampung terpencil, kawin dengan lelaki yang tak dicintai-
nya, bahkan tak dikenalnya. Dia menyesal tak pernah serius
belajar. Kini ancaman yang besar merundungnya. Dia ingin
seseorang menyelamatkannya, tetapi orang itu tak ada. Dia
mengadu kepada ibunya, bahkan ibunya tak mampu mela-
wan kemauan ayahnya.

