Page 49 - Ayah - Andrea Hirata
P. 49
36 ~ Andrea Hirata
orang yang dicintai itu merasa muak. Itu soal lain, tidak re-
levan.
Tak ada hari dilewatkannya tanpa memandangi foto
Lena, berukuran 3 x 4 hitam putih, yang dia dapatkan dengan
cara menggelapkannya, melalui satu konspirasi dengan petu-
gas tata usaha SMA. Tiada jeda puisi dan surat dikirimnya.
Tahu-tahu dia punya pekerjaan usai jam sekolah, yaitu
menghambabudakkan dirinya kepada tukang sampah di Pa-
sar Belantik, demi sedikit upah yang dipakainya untuk mem-
beli kartu request—selembar lima ratus perak—di radio lokal
AM Suara Cinta. Saban petang mengudaralah lagu dan sa-
lam untuk Lena di Kelumbi, dari DYSMJDB. Tak jelas apa
maksud singkatan itu.
Sering Ukun, Tamat, dan Toharun menggoda Sabari
dengan mengatakan bahwa mereka baru saja melihat Lena.
Itu tipuan, Sabari muntab. Namun, sesungguhnya tak perlulah
mereka memberi tahu di mana Lena, sebab khusus untuk ga-
dis Kelumbi itu, Sabari telah bermutasi menjadi lumba-lum-
ba. Dia punya semacam kemampuan ecolocation. Kepala lon-
jong buah kemirinya dapat memancarkan sonar yang akan
dipantulkan oleh dinding sekolah, pohon-pohon bungur, pa-
gar berduri, dan tiang bendera sehingga Sabari dapat menen-
tukan satu koordinat di mana Lena bercokol. Satu bukti nyata
bahwa cinta sebelah mata bisa meningkatkan kapasitas otak.
Jika Lena berada di kantin, Sabari pasti berada dekat
rumpun-rumpun beluntas di muka perpustakaan. Berpura-
pura melihat-lihat sarang burung prenjak, padahal matanya

