Page 50 - Ayah - Andrea Hirata
P. 50
Ayah ~ 37
mencuri pandang. Jika Lena ada di tempat parkir sepeda,
Sabari gelisah menunggunya melewati gerbang. Kalau Lena
main pingpong, Sabari rajin sekali menyapu ruang olahraga,
meski bukan giliran piketnya. Kalau Lena main kasti, tak tahu
siapa yang menyuruhnya, Sabari sigap sekali latihan baris-
berbaris di lapangan sekolah, sendirian.
Akan tetapi, rupanya, cinta, meski sebelah mata mau-
pun buta, selalu saja berbuah kebaikan. Nilai rapor semester
1 Sabari jauh lebih baik daripada nilai Ukun dan Tamat, apa-
lagi Toharun. Mungkin karena Toharun hanya tertarik pada
pelajaran Pendidikan Jasmani dan Seni Suara. Dia gemar se-
kali bernyanyi lagu India.
Pelajaran kesayangan Sabari adalah Bahasa Indonesia.
Bakat ayahnya sebagai guru Bahasa Indonesia SD nyata-nya-
ta menurun kepadanya. Kelihaiannya membuat puisi diakui
semua pihak: kawan-kawan, kepala sekolah, guru-guru, mau-
pun penjaga sekolah.
Bakat puisinya terendus waktu para siswa diberi tugas
menulis puisi. Puisi Sabari berjudul Adalah, sebagai berikut.
Cinta adalah mahkota puisi
Musim adalah giwang puisi
Hujan adalah kalung puisi
Bulan adalah gelang puisi
Cincin adalah perhiasan

