Page 82 - Ayah - Andrea Hirata
P. 82

Ayah ~ 69


                 Sabari pun tahu Lena pernah dikabarkan dekat dengan

            Hasan, Halim, Arsya, Syamsul, Sya’ban, Wahab, Mursyid, Ju-
            naidi, Munaf, Kholil, Zulfan, Razak, Ilham, Madan, Khai rul,
            Zainal, Zainul, tapi Bogel Leboi? Wahai Yang Mahatinggi,
            mengapa wanita cantik senang sekali dengan lelaki bertabiat
            macam setan? Sabari melihat seakan satu sepeda rebah lalu

            merebahkan ratusan sepeda lainnya. Dipandanginya Lena.
            Dia merasa pedih. Lena menghancurkan hatinya, Bogel Le-
            boi meremukkannya.
                 Sabari demam lagi, kali ini tiga hari. Dia masuk sekolah
            sehari, lalu demam lagi enam hari. Lalu, terdengarlah kabar
            yang mengerikan itu, bahwa Sabari mau men-dropout-kan di-
            rinya sendiri.
                 Kabar itu sampai ke telinga Ibu Norma. Mendidih hati-

            nya, apalagi didengarnya desas-desus bahwa masalah Sabari
            bersangkut paut dengan Ukun, Tamat, Toharun, dan Bogel
            Leboi. Memang sudah lama dia mau menggasak para cecu-
            nguk itu sekaligus. Sekali tepuk, lima nyamuk rontok.
                 Mereka dipanggil Bu Norma. Di bangku panjang di ru-

            ang guru mereka duduk berjajar.
                 “Raskal 1, Raskal 2, Raskal 3, Raskal 4, Raskal 5,” kata
            Bu Norma menunjuk mereka satu per satu.
                 “Ri, kudengar kau mau keluar dari sekolah? Rencana
            macam apa  itu?!  Kau  adalah  atlet  yang  tangguh sekaligus
            pencipta puisi jempolan, satu kombinasi yang langka. Jangan-
            jangan di dunia ini hanya kau yang punya kombinasi itu. Kau
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87