Page 91 - Ayah - Andrea Hirata
P. 91

78 ~ Andrea Hirata


          Sampai usai pelajaran, Sabari disuruh guru Biologi berdiri

          dengan kaki sebelah di pojok kelas, sambil menjewer telinga-
          nya sendiri. Seisi keras terpingkal-pingkal melihatnya.
              Begitu juga jika bertanya. Kerap pertanyaan Sabari tak
          masuk akal,  tak berhubungan dengan pelajaran,  pokoknya
          bertanya. Semuanya agar didengar Lena. Waktu itu guru

          Fisika menjelaskan teori sifat bayangan pada cermin datar,
          cekung, dan cembung serta segala hitungan runyam sudut-
          sudut pantul, yang membuat siswa tampak hilang dalam tem-
          pat dan waktu. Semakin dalam guru menjelaskan, semakin
          banyak murid yang bingung, termasuk Sabari, tetapi di te-
          ngah kebingungan itu dia menunjuk.
              “Saya mau bertanya, Pak!” Lantang sekali suara Sabari.
              “Silakan, Ri.”

              “Apakah Bapak pernah menonton pelem Perempuan Beram-
          but Api?!”
              Dan, terdengarlah auman yang dahsyat.
              “Keluaaaaaarrr!!!”
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96