Page 134 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 134
Raras merupakan anak yang cerdas, di umurnya yang baru 22
tahun, ia sudah menjadi guru sekolah dasar. Sejak ia
diceritakan perihal kematian ibunya, Raras bertekad harus
menjadi perempuan yang berpendidikan tinggi, lalu
membagikan ilmunya kepada anak-anak lain supaya mereka
tak berpikiran pendek seperti ibunya. Raras paham betul,
mungkin ibunya melakukan itu karena ia tak pernah sekalipun
mencicipi bangku sekolah. Terkadang Raras menyalahkan
neneknya yang tak menyekolahkan ibunya. Tapi buru-buru ia
tepis pikiran itu jauh-jauh mengingat keadaan ekonomi
neneknya waktu itu yang memang tak memungkinkan untuk
menyekolahkan ibunya.
Hingga usianya 27 tahun, semangat mengajarnya masih sama
seperti ketika ia berusia 22 tahun. Ia tak pernah lelah
menyampaikan ilmu-ilmunya kepada anak didiknya. Berharap
agar murid-muridnya tak salah memilih jalan hidup seperti
ibunya. Saking bersemangatnya, Raras sampai tak sempat
untuk memikirkan lelaki. Raras terlalu takut untuk menjalin
hubungan dengan seorang lelaki. Ia takut jika nasibnya akan
sama seperti nenek dan ibunya. Sebagai perempuan yang
cantik nan anggun, banyak laki-laki yang menaruh hati
padanya. Tapi selalu saja ia menolak lamaran laki-laki yang
datang padanya.
***
Jumat pagi itu langit mendung. Hati murid-murid
Raras juga begitu mendung, bahkan sudah turun hujan yang
sangat deras. Bunga-bunga segar bertebaran di atas pusara
125
Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU

