Page 189 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 189
―Vik, dari mana kamu dapatkan buku ini? Ini buku
berat, Vik. Saya rasa kamu masih terlalu dini untuk membaca
buku seperti ini.‖ aku terkejut ketika melihat sampul buku
yang di bawa Viktor. Buku sejarah yang isinya menguak bukti-
bukti bahwa Negeri Atlantis yang diceritakan oleh Plato,
filsuf termasyur di dunia, adalah Indonesia.
―Sa dapat dari so…sodara jauh di kota Ibu. Minggu lalu
de orang maen ke rumah. De ka kasih ini buku ke. Memangnya
bu…buku ini ke kenapa Ibu? Sa malah jadi penasaran ini.
Ayolah Ibu sa pengen sa punya buku dibacakan.‖
Dasar Viktor. Sudah kuduga respon kekagetanku tadi
malah membuatnya makin penasaran. Buku yang dibawa Viktor
terlalu rumit dan tebal untuk dibacakan secara lisan. Dulu
aku pernah membaca buku sejenis ini yang berjudul
―ATLANTIS : The Lost Continent Finally Found‖ karya Prof.
Arysio Santos asal Brazil. Akhirnya dengan sedikit negosiasi
aku menunda membacakan buku milik Viktor dan beralih
menceritakan bukunya Prof. Santos yang sudah aku kuasai.
Atlantis adalah negeri tropis berlimpah mineral dan
kekayaan hayati. Namun kemudian, segala kemewahan itu
lenyap, tersapu bencana mahabesar yang memisahkan Jawa
dari Sumatra, menenggelamkan lebih dari separuh wilayah
Nusantara. Gunung Berapi Krakatau menjadi sumber bencana
global tersebut (diperkirakan terjadi 11.600 tahun yang lalu).
Ia meletus, menimbulkan rentetan gempa dan tsunami
mahadahsyat, seratus kali lebih besar dari bencana Aceh
180
Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU

