Page 196 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 196
Katanya se…sebagai ucapan makasi kemaren mengantar
sa pulang pakai payung. Bu…bupak Belqis sedang sakit kah?
Ibu punya wajah pucat sekali. Pa…pasti ini karena kehujana
kemarin. Apa Ibu mau sa anter ke puskesmas?‖
―Ehm ehm. Oh, tak usah ,Vik. Nanti diizinkan ya saya
tidak bisa ke sekolah hari ini sedang tidak enak badan. Ibu
ke puskesmas sendiri aja. Kamu belajar saja yang rajin ya.
Biar jadi orang pandai.‖
―Eee…baiklah kalo gitu Ibu. Sa pamit dulu. Semoga
cepet sembuh, ya.‖ Seusai menyalimi tanganku, Viktor
langsung melangkahkan kaki menuju sekolah. Namun, baru
beberapa langkah ia berhenti dan menoleh ke arahku yang
masih berdiri di depan pintu.
Sambil tersenyum ia berkata, ―Bu Belqis, makasi sudah
membacakan buku tentang Negeri Atlantis. Sa tahu memang
pulau Papua bukan termasuk wilayah Atlantis ketika 11.600
tahun yang lalu karena masih menyatu dengan lempeng
IndoAustrali. Tapi sekarang Papua sudah menyatu dengan
Indonesia. Indonesia adalah Atlantis. Berarti Papua sekarang
termasuk bagian dari Atlantis. Meskipun Atlantis sudah
hancur tapi sa yakin Atlantis akan bangkit lagi karena ada
pulau Papua. Papua adalah embrio yang kelak akan lahir
menjadi Atlantis baru yang bernama Indonesia.
Sa akan belajar giat Ibu. Sa mau jadi professor. Dan
sa berjanji akan mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai
pusat peradaban dunia seperti yang terjadi pada 11.600
tahun yang lalu.‖ Viktor tersenyum beberapa detik setelah
187
Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU

