Page 203 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 203

ekonomi orangtuanya yang kurang mampu sehingga tidak bisa
               bersekolah.  Lagi-lagi  kondisi  ekonomi  mencekik  kehidupan
               Karti  dan  keluarganya.  Sebenarnya  dalam  diri  Karti  ingin
               memberontak dengan kenyataan yang ada. Namun, sekali lagi,
               tak ada alasan yang membuat Karti mengelak dengan keadaan
               ini.  Setiap  malam  menjelang  tidur,  Karti  selalu  menuliskan
               sepucuk  surat  yang  ditujukan  entah  kepada  siapa.

               Bermodalkan  buku  tulis  lusuh  dan  satu  buah  pensil  tumpul
               Karti menulis. Kalau pensilnya sudah mulai tumpul, ia segera
               mengasahnya  dengan  pisau  dapur  agar  tidak  menghambat
               kegiatan  menulisnya.  Banyak  sekali  yang  Karti  tulis  dalam
               surat  itu.  Terkadang  ia  menulis  tentang  mimpi  dan  cita-
               citanya  yang  sangat  ingin  dia  wujudkan  suatu  saat  nanti.
               Kadang  ia  juga  mengadu  tentang  keluh  kesahnya.  Kadang  ia
               mencurahkan isi hatinya, menuliskan segala bentuk perasaan

               yang ada dalam hatinya. Bagi Karti, menulis bisa membuatnya
               lega  dan  tenang.  Teman  satu-satunya  yang  bisa  menemani
               adalah menulis. Ia berharap surat-surat yang ditulisnya akan
               membuahkan hasil. Entah kapan waktunya dan siapa yang akan
               mewujudkannya. Meskipun ia lambat dan sering keliru bahkan
               lupa   dalam    menghafal     dan   menuliskan    huruf-huruf

               dikarenakan ingatannya yang lemah, Karti tidak menyerah. Ia
               menuliskan  alfabet  dari ―A‖  sapai ―Z‖  pada  sebuah  kertas
               kemudian menempelkan di dinding kamarnya. Tatkala ia lupa
               dengan huruf yang akan ia tulis, segera tulisan di dindingnya
               itu dibacanya.




                                                         194

                        Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208