Page 29 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 29
perempuan. Bagi siapa saja yang melanggar peraturannya
akan mendapat hukuman yang berat. Begitulah secara
konsisten ia memperjuangkan hak-hak perempuan. Dan pada
akhirnya di negeri yang jauh itu tidak ada lagi penindasan
terhadap kaum perempuan. Sarah berhasil mewujudkan cita-
citanya.
Di negeri yang jauh itu para istri tidak lagi wajib
memasak, tidak lagi wajib mencucikan pakaian-pakaian
suaminya, tidak lagi wajib menjadi ibu rumah tangga, dan
tidak lagi wajib melayani suaminya. Para istri boleh memasak
untuk suaminya jika ia memang ingin memasak untuk
suaminya, melayani jika memang ingin melayani suaminya. Para
suami juga tidak keberatan dengan hal itu. Begitulah nilai-
nilai kehidupan mulai bergeser di negeri yang jauh itu.
Rupanya kau ingin membuatku seperti Kartini, tapi
coba kau renungkan lagi, Arimbi. Dulu Kartini juga berjuang
sepertimu. Suka juga menulis sepertimu. Hanya saja yang ia
perjuangkan adalah pendidikan untuk wanita. Ia lakukan itu
karena memang dulu tak ada yang memperhatikan pendidikan
untuk wanita. Sedangkan kau? Kau terlalu berlebihan, Arimbi.
Aku katakan sekali lagi, Arimbi, kau sudah berlebihan.
Lihatlah Kartini, Arimbi! Ia tetap menjunjung
kodratnya sebagai perempuan. Tubuh perempuan itu berbeda
sekali dengan laki-laki, karena perbedaan itu berhubungan
dengan kodrat perempuan, yaitu kewajibannya menjadi ibu,
akan mengandung anak, melahirkan anak, dan mengasuhnya.
Kartini sadar benar akan hal itu. Ituah sebabnya Kartini
20
Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU

