Page 24 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 24

Aku adalah tokoh utama dalam cerita yang akan ditulis
               oleh  Arimbi.  Aku  lahir─barangkali  ada  istilah  yang  lebih
               cocok  selain  lahir─ketika  tangannya  menggoreskan  namaku
               pada  selembar  kertas.  Aku  belum  punya  wujud  karena  ia

               belum  menuliskan  ciri  fisik  maupun  kepribadianku.  Aku  juga
               belum punya dunia karena ia belum menentukan latar tempat,
               waktu,  maupun  suasana.  Selain  itu,  aku  juga  belum  punya
               teman ataupun musuh.
                      Meskipun  hanya  tokoh  rekaan,  aku  punya  beberapa
               kemampuan.  Aku  dapat  menembus  dinding,  membaca  buku
               tanpa membukanya, dan banyak kemampuan lain yang kumiliki.
               Yang  paling  aku  sukai  adalah  kemampuan  membaca  pikiran

               Arimbi.  Kemampuan  ini  ada  karena  aku  adalah  buah
               pikirannya.  Aku  juga  bisa  melihat  apa  yang  ia  lihat,
               mendengar  apa  yang  ia  dengar,  dan  merasakan  apa  yang  ia
               rasakan.  Ia  tak  bisa  melihatku.  Ia  sama  sekali  tak  tahu
               keberadaanku. Yang ia tahu, aku hanyalah sebuah nama yang
               ia  tulis  pada  selembar  kertas.  Itu  saja.  Tidak  lebih  tidak

               kurang.
                      Aku  merasa  kurang  beruntung  lahir  dari  tangan
               Arimbi.  Sebab  setelah  aku  membaca  buku  kumpulan  cerita
               pendeknya,  aku  dapati  bahwa  semua  tokoh  utama  dalam
               ceritanya selalu mati. Misalnya pada cerpenya yang berjudul
               Kemana Harus Aku Buang Mimpi-Mimpi Istriku, tokoh utama
               mati karena bunuh diri. Ia putus asa karena semua rencana


                                                         15

                        Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29