Page 28 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 28
Sarah: ia tetap berusaha mencintai suaminya. Ia menderita
setiap hari karena kelakuan buruk suaminya. Rumahnya
sendiri seperti neraka. Suatu hari suaminya meninggal karena
kecelakaan saat mengemudi mobil dalam keadaan mabuk.
Sarah tak tahu harus sedih atau senang. Ia tak suka disebut
janda tapi ia merasa menjadi janda mungkin jauh lebih baik.
Akhirnya Sarah memutuskan untuk mensyukuri kematian
suaminya.
Sebab kelakuan buruk suaminya, Sarah jadi membenci laki-
laki. Menurutnya laki-laki selalu memandangnya remeh.
Perempuan ibarat barang yang punya nilai tukar yang
dinyatakan dengan harta. Sarah benci sekali dengan adat
tukar menukar cincin sebelum pernikahan yang seolah-olah
menunjukkan tentang adanya persamaan hak, namun nyatanya
tidak pernah dihayati. Baginya adat seperti itu hanya bentuk
yang lebih halus dari adat merampas perempuan.
Sarah tidak kembali ke orang tuanya, ia justru merantau ke
negeri jauh dan melanjutkan pendidikannya disana. Ia
bercita-cita akan merebut kembali hak-hak perempuan yang
telah dirampas oleh laki-laki. Ia anak yang rajin dan cerdas.
Tak butuh waktu lama ia berprestasi di antara teman-
temannya. Semakin hari ia semakin punya pengaruh pada
lingkungannya. Ia mulai mendapat kepercayaan untuk
memimpin. Puncaknya adalah, ia menjadi pemimpin perempuan
pertama pada negeri yang jauh itu. Mulailah ia mewujudkan
cita-citanya. Perlahan tapi pasti ia membuat aturan-aturan
yang menggiring rakyatnya untuk menjunjung tinggi hak-hak
19
Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU

