Page 164 - buku ajar gizi kulinari
P. 164
• Terrine dan Pâté: Daging atau sayuran yang dimasak dan ditekan dalam
bentuk loaf, lalu disajikan dingin. Contoh: Pâté de foie gras.
b. Hot Appetizer (Appetizer Panas):
• Soup: Sup ringan seperti consommé, bisque, atau sup krim yang sering
disajikan sebagai pembuka. Contoh: French onion soup.
• Quiche: Pie gurih dengan isian telur, keju, dan sayuran atau daging. Contoh:
Quiche Lorraine (Perancis).
• Stuffed Mushrooms: Jamur yang diisi dengan campuran keju, daging, atau
sayuran, kemudian dipanggang.
c. Finger Foods:
• Bruschetta: Roti panggang dengan topping tomat, basil, dan bawang putih.
Populer di Italia.
• Spring Rolls: Lumpia dengan isian sayuran atau daging, yang dapat disajikan
goreng atau segar.
• Croquettes: Bola kecil dari daging, ikan, atau kentang yang digoreng dengan
lapisan tepung roti.
d. Seafood Appetizer:
• Oysters on the Half Shell: Tiram segar yang disajikan dengan saus
mignonette atau lemon.
• Shrimp Cocktail: Udang yang direbus dan disajikan dengan saus koktail.
• Calamari: Cumi yang digoreng renyah dan disajikan dengan saus marinara
atau aioli.
3. Teknik Penyajian Appetizer
a. Plating (Penyajian)
Penyajian appetizer biasanya dilakukan dalam porsi kecil dan diatur dengan
menarik. Penggunaan piring kecil atau hidangan khusus seperti piring canapé
membantu dalam menjaga estetika dan kemudahan konsumsi.
b. Balance of Flavors (Keseimbangan Rasa)
Appetizer harus menawarkan keseimbangan antara rasa asam, manis, asin,
dan umami untuk merangsang nafsu makan tanpa membuat kenyang.
c. Portion Control (Kontrol Porsi)
Porsi appetizer biasanya kecil, cukup untuk memberi rasa tetapi tidak
mengenyangkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tamu masih
memiliki ruang untuk hidangan utama.
4. Peran Appetizer dalam Menu Kontinental
a. Membangkitkan Selera: Appetizer disajikan untuk membuka selera makan dan
mempersiapkan perut untuk hidangan yang lebih besar.
Makanan Kontinental 155

