Page 10 - Evam Bhavatu
P. 10

Quirino pun melihatku semakin aneh









                 “Ayo kita mengelilingi danau’” ajaknya akhirnya









                 Aku pun naik kuda di depan dan Quirino berada di belakangku




                 sambil  membawa  kudanya.  Dijalan  aku  hanya  menikmati




                 keadaan  yang  tentram  ini.  Dengan  tangan  Quirino  satunya



                 memeluk pinggangku dan kepalanya yang di dusel duselkan ke




                 arah ceruk leherku.









                 “Qui-quirino, ka-kamu pa-paling tidak su-suka orang ya-yang se-



                 seper-ti a-apa? “ tanya ku setelah keheningan lama. Dan setelah




                 memikirkan cara untuk mematikan suasana canggung ini









                 “Orang  pembohong  dan  tidak  berguna”  ucapnya  yang  menjadi



                 tamparan bagiku. Aku langsung membayangkan jika saja quirino




                 tahu bagaimana aku saat di kediaman Victoria.









                 Aku yang kalah jauh dibanding adikku... Aku yang bodoh... Aku




                 yang  tidak  bisa  apa  apa...  Aku  yang  membohonginya  dengan



                 ‘kehidupan mewahku’ dulu....









                 Aku  takut  dia  menganggapku  pembohong.  Dan  aku  juga  tidak




                 berguna, gagap, dan tidak bisa melakukan apapun.









                 Grep



                 Sebuah tangan memenuhi wajahku









                 “Jangan  melamun”  ucap  Quirino  dengan  tangan  yang




                 menangkup wajahku.



                 Aku pun hanya mengangguk.












                                                                                                                                                                 Evam Bhavatu                                         6
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15