Page 12 - Evam Bhavatu
P. 12
“entah dari siapa kamu mendengar rumor itu. Memang kaisar
memberikan surat lamaran. Tetapi aku menolak karena aku
sudah menikah denganmu, dan aku dengan dia hanya teman
saja. Aku juga tidak suka dengan Wanita pemarah sepertinya”
ucap Quirino yang membuatku merasa bahwa Quirino sedekat
itu dengan Agnes
“Ba-baiklah” ucapku Lelah dengan semua ini
“Selamat tidur” ucap quirino dan memelukku dengan erat.
Malam pun berlalu begitu saja
.
Hari telah berganti dan aku memutuskan bahwa hari ini aku
hanya akan berdiam diri di perpustakaan karena sedang
linglung dengan hubunganku dan tidak berselera melakukan
apapun
“Srek srek”
Hah, apa itu. Batinku ketakutan. Aku pun mendekati asal suara
itu dan melihat seorang pria dengan rambut pendek warna
ungu tua sedang tertidur, aku pun kaget dan
membangunkannya
“He-hey, i-ini per-per-pustakaan ka-kastel. Si-siapa ka-kamu? “
tanya ku berusaha berani menghadapi orang lain
“Siapa?” Tanyanya
“Sa-saya Grace van Victoria” ucapku
Laki laki itu pun duduk dan memberi salam “Salam kepada
nyonya Grace” ucapnya.
“Me-me-mengapa ka-kamu ti-tidur di-di-si-sini”
Evam Bhavatu 8