Page 15 - Evam Bhavatu
P. 15
“Aku kangen kamu”ucapnya
Aku pun hanya bisa tersipu malu. Karena baru tadi pagi kami
bertemu dan dia sudah kangen saja
“Sayang, sebulan lagi akan ada rombongan dari istana. Bisakah
kamu menyiapkan mansion untuk kedatangan mereka sebagai
nyonya rumah? Tetapi jika kamu memang belum mampu. Aku
akan menyerahkan hal ini kepada kepala pelayan.”
“Bi-bisa! A-aku bisa k-kok.” Ucapku entah mengapa bersemangat.
Mungkin sebagai pembuktian kepada diri sendiri. bahwa aku
tidak se-beban itu
“Baiklah terimakasih” ucapnya dan lanjut mengerjakan pekerjaan.
Sedangkan aku yang masih dalam pelukannya pun teridur.
Sore harinya.
Aku terbangun saat sudah berada di kamarku. Aku pun
memanggil pelayan untuk meminta tolong menyiapkan pena,
tinta dan kertas untuk merancang hiasan mansion untuk
menyambut rombongan dari istana
Aku juga telah diberikan list siapa saja yang datang dan aku
melihat satu nama yang sangat familiar. Yang selalu menghantui
hidupku, AGNES DE HILDA entah mengapa tiba tiba aku merasa
resah. Aku takut setelah agnes datang kesini.
Quirino akan menceraikanku karena merasa aku kalah jauh
dengan agnes.
Argh!
Aku benci disaat saat seperti ini.
Setelahnya aku pun hanya menghabiskan hari dengan menangis,
tidak jadi membuat persiapan.
Evam Bhavatu 11