Page 117 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 117
Islamic Theology | 109
َ ْ ُ ُ َ ُ ْ َ َ َ ُ ْ ُْ ُ َ ُ َ ْ ُ َ ْ
ثا ؾ ب د غ ٢ ذ خلأ هٟ ٦ ك ىل عى ، ىلا ج با ه ح ،ه ٗٞ ٍو غ ِ ؿ٣لا
ِ
ْ َ
ْ
َ َ ُ
٣ل ه ِ ِ ز ًم غ ه ه ب هُلئ ى خ ه ها ا َ ْ َ َ هه م ِ حو
[Makna literal riwayat ini tidak boleh kita ambil,
mengatakan: “Rasulullah bediri di antara kita
memberikan lima kalimat, beliau berkata:
“Sesungguhnya Allah tidak tidur dan tidak layak bagi-
Nya untuk tidur, Dia merendahkan timbangan dan
menaikannya, penghalang-Nya adalah sinar, jika Dia
membuka penghalang tersebut maka pancaran sinar
wajah-Nya akan membakar segala sesuatu seujung
pandangan mata makhluk-Nya”].
Sabda Rasulullah “ عىىلا هباجح” [secara literal bermakna
penghalang Allah adalah sinar) harus dipahami dengan benar; tidak
boleh dipahami secara literal. Wajib kita berkeyakinan bahwa hijab di
sini adalah penghalang bagi makhluk, bukan penghalang bagi Allah,
karena Allah tidak terhalangi oleh suatu apapun [karena Allah bukan
benda]. Secara definitif sesutu yang menghalangi itu pastilah lebih
besar bentuk dan ukurannya dibanding dengan yang dihalanginya
[dan pastilah keduanya; penghalang maupun yang dihalangi
merupakan benda yang memiiki bentuk dan ukuran]; mustahil Allah
seperti demikian itu. Sebagaimana tidak boleh dikatakan bagi wujud
Allah itu memiliki permulaan dan atau memiliki penghabisan;
keduanya mustahil karena Allah bukan makhluk [Allah tidak terikat
oleh waktu dan zaman]. Dengan demikian tidak boleh dikatakan
bahwa Dzat Allah terhalangi, tetapi yang terhalangi di sini adalah
para makhluk, sesuai dengan firman Allah:
) 42 :نحُٟٟتهإا ج بى ى ن ( ْ ُ ُ ْ َ َ ٦ لا نئ ه م ٖ ً ع ب مه تهإ ذ َ ّ ّ ُ ْ َ ْ َ ّ ْ
[Maknanya: “Sesungguhnya mereka dari Tuhan mereka
di hari itu (hari kiamat) benar-benar terhalangi”. QS. Al-
Muthafifin: 15]