Page 122 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 122

114 | Islamic Theology

           makna  literalnya,  artinya  terlarang  untuk  menetapkan  bahwa  jari-
           jemari sebagai sifat Dzat Allah. Dan kita menetapkan bahwa jari-jari
           tersebut  bagi-Nya  bukan  pengertian  anggota  badan  dan  bukan
           merupakan bagian-bagian bagi Dzat-Nya”.
                  Apa yang dikatakan oleh Abu Ya„la al-Mujassim  ini sesat dan
           rancu [Bagaimana ia mengatakan jari-jemari sebagai sifat Dzat-Nya;
           lalu  ia  mengatakan  bukan  anggota  badan  dan  bukan  bagian  dari
           Dzat-Nya?].  Sesungguhnya  dalam  menyikapi  teks  seperti  ini  tidak
           lepas dari dua kemungkinan; apakah ia akan menetapkan anggota-
           anggota badan bagi Allah atau akan memberlakukan takwil terhadap
           teks-teks  tersebut?  Adapun  mengatakan  bahwa  teks-teks  tersebut
           harus  dipahami  dalam  makna  zahirnya  maka  jelas  sesat,  karena
           makna  zahirnya  adalah  anggota-anggota  badan.  Sementara
           perkataan  Abu  Ya„la:  “Kita  tidak  menetapkan  bagian-bagian  bagi-
           Nya” ini adalah perkataan orang sama sekali tidak berakal, sama saja
           dengan  mengatakan:  “Orang  itu  duduk  berdiri”  [bagaimana  dapat
           diterima akal sehat mengatakan “duduk”, lalu saat yang sama juga
           mengatakan  “berdiri”?].  Berbicara  dengan  orang  yang  “ngelantur”
           seperti ini tidak akan pernah “nyambung”.


           Hadits Ke Dua Puluh Lima


                  Al-Imâm al-Bukhari dan al-Imâm Muslim dalam kitab Sahih

           masing-masing  meriwayatkan  dari  hadits  Abdullah  ibn  Umar  dari
           Rasulullah, bersabda:
                                     َ ْ َ
                               َ َ
                                                               َ
                                            ّ َ
                     ُ ُ ّ
                                                    ّ َ ّ
                         ّ
                   ً      هظ   زأً     مز ت   ما   ُ٣لا    ى   م      ً ثا   ىم   ؿلا    ل      حو     ؼٖ الله ي ِ    ُ   ى ْ    ً )لُ٢(
                                        َ ْ
                                            َ
                             ْ
                                  ْ َ
                   ْ
                                                      ّ
                                                             ُ ْ
                 ً   ًأ  ؟ن  َ ّ ُ ْ      لا   ج   ب   عا   و    ً   ًأ  ،٪ ِ      تهإا   ل    اهأ   ُ ْ      ٣ً   ى :٫    مز   َ    م   ن ،ى    ُلا   ُ ْ َ َ    ُب  ِ ض ه  َ
                                                              ؟ن  ّ ُ ْ    تهإا   خ   ٨   ب   ر   و
                 [Makna  literal  riwayat  ini  tidak  boleh  kita  ambil,
                 mengatakan:  “Allah  menggulung  langit-langit  di  hari
                 kiamat, kemudian mengambilnya dengan tangan kanan-
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127