Page 124 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 124

116 | Islamic Theology

                 [Hadits ini tidak benar dan tidak boleh dijadikan dalil,
                 makna  literalnya  mengatakan:  “Dari  hadits  Anas  ibn
                 Malik  dari  Rasulullah,  bahwa  Rasulullah  dalam
                 menjelaskan firman Allah: “لبجلل هبع ىلجج املٞ” [makna
                 literalnya: “Ketika Allah menampkan diri bagi gunung”];
                 lalu  Rasulullah  memberi  isyarat  dengan  ujung  jari
                 kelingkingnya”].


                  Ibnu  Hamid  al-Mujassim dalam  memahami  firman  Allah
           tersebut di atas; “لبجلل هبع ىلجج املٞ” berkata: “Ketika itu keluar satu
           ruas dari jari kelingking Allah” [karena munurutnya Rasulullah telah
           menjelaskan  bahwa  yang  nampak  dari  Allah  adalah  ujung  jari
           kelingking]. Na„ûdzu billâh .
                  Hadits ini telah dikritik oleh para ulama, mereka mengatakan
           bahwa hadits tersebut tidak pernah diriwayatkan dari Tsabit kecuali
           oleh  Hammad  bin  Salamah.  Padahal,  Abul  ‘Awja„  [seorang  zindiq
           yang terkenal dengan banyak kesesatan dan kekufurannya] banyak
           menurunkan hadits-hadits palsu kepada Hammad bin Salamah; yang
           kemudian  oleh  Hammad  diriwayatkan  di  akhir  umurnya.  Karena
           itulah  sebagian  para  perawi  kitab-kitab  Sahih  menghindari
           periwayatan dari Hammad ibn Salamah. Pemahaman redaksi hadits
           ini sendiri mudah, bahwa Rasulullah menyebutkan anggota-anggota
           badan  untuk  mendekatkan  pemahaman  [bukan  untuk
           menyerupakan  Allah  dengan  makhluk-Nya,  juga  bukan  untuk
           menetapkan  anggota-anggota  badan  tersebut  bagi-Nya].  Adapun
           bahwa Rasulullah memberi isyarat dengan ujung jari kelingkingnya
           adalah untuk mengungkapkan bahwa Allah menampakan sebagian
           kecil saja dari tanda-tanda kekuasaan-Nya.


           Hadits Ke Dua Puluh Tujuh


                  Al-Qâdlî Abu Ya„la al-Mujassim meriwayatkan dari Ikrimah,

           bahwa ia berkata:
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129