Page 133 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 133

Islamic Theology  | 125

           „Arsy: “Sesungguhnya Allah telah memberitakan kepada kita bahwa
           Dia semula berada (bertempat) di bumi lalu Dia naik ke langit, lalu ke
           arsy, dan kemudian Dia menetap di arsy”. [Na„ûdzu billâh].

                  Aku  (Ibnul  Jawzi)  katakan:  “al-Hamdulillâh,  kita  adalah
           bagian  dari  orang-orang  yang  diberi  karunia  oleh  Allah  untuk
           mengetahui teks-teks syari„at yang benar (al-Manqûlât), dan kita juga
           diberi karunia oleh-Nya untuk memahami teks-teks tersebut dengan
                                   . Kita membebaskan diri dari orang-orang
           potensi akal (al-Ma„qûlât)
           [berakidah  tasybîh]  yang  mengotori  madzhab  kita  ini  (madzhab
           Hanbali), sehingga kita bukan dari golongan yang dicaci oleh banyak
           orang karena memiliki akidah yang buruk”.



           Hadits Ke Tiga Puluh Dua
                  Abu Umamah meriwayatkan bahwa Rasulullah:
                              َ  َ َ ْ ُ  َ  ْ  َ  َ َ  َ  َ ُ  ْ  َّ َ  َ َ  َ
                           ِ    غ   ج     م   ى   ه      ز ا    م   ث   ل     م    ب ى      ح   ٗ   لا    الله ى  ِ  ِ    ٣   غ   ب     لا   ٗ   ب   صا     ئ   ل    ج ا   م )لُ٢(
                                             ِ
                                       ِ ِ ِ
                 [Makna  literal  riwayat  ini  tidak  boleh  kita  ambil,
                 mengatakan:  “Tidaklah  para  hamba  mendekatkan  diri
                 kepada  Allah  dengan  sesuatu  yang  dapat  menyamai
                 dengan apa yang telah keluar dari-Nya”. Makna literal
                 ini seakan menetapkan bahwa ada sesuatu yang keluar
                 darinya].
           Yang  dimaksud  “هىم  جغز  ام”  dalam  riwayat  ini  adalah  al-Qur„an.
           Dalam riwayat lainnya, dari hadits Affan bahwa Rasulullah bersabda:
                                                              َ
                                            َ
                   َ
                                                َ
                    ل  ى َ   ٖ ى  َ  َ َ      ح   ٗ   لا    الله    ل    ِ    ً  ِ  ْ َ َ َ َ ْ  ِ َ   ئا   غ     لا   ٨   لا   م     ٦   ٟ  ِ    ؾ ى   ل َ   ٖ نا  ءغ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ  َ ُ ْ ُ َ  ْ    ً   ُ   ل   ت     لا   ٣  ِ    ٞ )لُ٢(
                          ِ
                                                                    َ ْ
                                                             ّ ْ ُ َ
                                         ِ     َ    ِ    نا     م   ى   ه     ز   غ   ج     و   لئ   ُ   ه     ٌ   ٗ   ى   ص      ْ      لا   ٣   غ   ء    نأ ،  ِ ِ    ز   ل   ٣   ه
                 [Makna  literal  riwayat  ini  tidak  boleh  kita  ambil,
                 mengatakan:  “Keutamaan  al-Qur„an  di  atas  seluruh
                 kalam  adalah  seperti  keutamaan  Allah  atas  seluruh
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138