Page 134 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 134

126 | Islamic Theology

                 makhluk-Nya,  bahwa  al-Qur„an  keluar  dari  Allah  dan
                 kembali kepada Allah”].


           Yang  dimaksud  oleh  dua  hadits  tersebut  adalah  bahwa  al-Qur„an
           berasal dari Allah untuk kita [bukan dalam makna keluar dari dalam
           Allah], dan al-Qur„an tersebut [artinya pahala bacaannya] juga akan
           kembali  kepada-Nya  [artinya  hanya  dibalas  oleh-Nya]  dan  akan
           ditinggikan di tempat yang mulia.


           Hadits Ke Tiga Puluh Tiga
                  Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:
                                                 َ
                                      َ
                                                         َ َ َ َ
                                                             ّ
                    ٠ ْ  ُ  َ َ َ َ      ً   س   ل   ٤     ء   صا   م     لأب  ْ  ْ َ ْ ُ  ُ    ب   ل     نأ  ْ َ    ٢ ـَو هَ ُ َ ُ  َ    ٢    غ   أ    َ      ح   ٗ   لا ى    الله     نئ )لُ٢(
                  ِ
                                        ُ
                                                              َّ َ َ ْ َ ْ
                                                                    َ َ َ َ
                                                                     ؾ   ى  ٍ ت     ٞ   ل   م
                      َ   ى   ب  ى    و ،  ِ  ِ    م  ٍ ت     ً   ج   ز   ٫     ٖ   يل   ه   م  ّ َ ُ َ ْ ْ َ ْ َ    لأ ى    ى   ب ْ َ  َ َ َ ّ    َ :اى   للأ ى     ٢   لا    ت٨   َ   ى   ب  ُ   ئلا َ ْ َ    ذ     تهإا    م   ٗ ِ    ؾ ا َ ْ ُ َ َ        ج   د   م   ل     ه   ظ    ى ٍ ٝا    حلأ
                                                  ِ
                                            ْ
                                    ُ
                                           ُ
                                                                   ْ َ
                                            ؿ
                                          ً     ج   خ   ٩   ل   م   هب
                                                     و ،ا
                                                           ِ
                                         ٍ
                 [Hadits  ini  palsu  tidak  boleh  dijadikan  dalil,  makna
                 literalnya mengatakan: “Sesungguhnya Allah membaca
                 surat  Thâhâ dan  surat  Yâsîn seribu  tahun  sebelum


                 menciptakan  Nabi  Adam,  ketika  para  malaikat
                 mendengar maka mereka berkata: “Alangkah beruntung
                 umat  yang  turun  kepada  mereka  surat  ini,  alangkah
                 beruntung rongga-rongga yang membawa surat ini, dan
                 alangkah  beruntung  lidah-lidah  yang  berkata-kata
                 (membaca) surat ini”].
                  Ini adalah hadits palsu (Maudlû„), diriwayatkan oleh Ibrahim
           bin  al-Muhajir  dari  Umar  bin  Hafsh.  Al-Imâm Ahmad  bin  Hanbal

           berkata  tentang  Umar  bin  Hafsh:  “هثًاخأ  ذ٢غخ”  [hadits-haditsnya
           terbakar;  artinya  hadits-hadits  yang  diriwayatkannya  tidak  benar].
                              Yahya bin Ma„in berkata: “ءى صب ـِل” [dia; Umar
           Sementara al-Imâm

           ibn  Hafsh  orang  yang  tidak  mengerti  hadits].  Lalu  al-Hâfizh Abu
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139