Page 142 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 142

134 | Islamic Theology
                     َ    ُ َ  ْ   ُ ْ     ُ  َ  َ  َ      َ ُ ُ  ْ َ َ  َ
                 ،٥ا   ي    ٪   ع    لأ   ؿو :ن   ىلى   ٣ُٞ ،ي ِ  َ    ل   وى    ؾ ى   ل   ب :ىلاٗح     ٫ى   ٣ُ   ٞ ،ا َ    ض   ه    م ا     ىٖ
                              ُ َ َ
                                                  ُْ ُ
                   ُ
                                  َ ْ
                      ْ
                                                         َ
                                                                  َ
                   ل   ّ    ٧ ل   هأب       ه   ظ ا    لٗ   ٟ   ُٞ ،يت  َ َ      ٦   غ   ما  َ  ْ    ٨   م     عاص    لخأ  َ    ئا ي ِ    يع :ى   لاٗح      ٫ا٢
                                                   َ ْ
                                                ه      ؿل   ج   م ى   لئ ى    خ   ه    ها ى  َ ّ ْ َ َ    ص   ع   ح  ٍ ت     خ   ت  َ َ َ
                                                ِ ِ
                 [Ini  adalah  riwayat  bohong,  tidak  boleh  diambil  dan
                 diyakini,  sangat  menyesatkan,  berkata:  “Setelah  Allah
                 selesai dari penduduk surga dan penduduk neraka, lalu
                 Allah menghadap berjalan dalam bayangan awan dan
                 para malaikat, maka Dia duduk di anak tangga pertama,
                 Dia  salam  kepada  kepada  mereka  (penduduk  surga),
                 mereka  menjawab  salam-Nya,  lalu  Allah  berkata:
                 “Mintalah  kalian  kepada-Ku”,  Mereka  berkata:  “Apa
                 yang  hendak  kami  minta,  demi  keagungan-Mu,
                 kebesaran-Mu,  dan  ketinggian-Mu  pada  tempat-Mu,
                 bahkan  seandainya  Engkau  memberikan  kepada  kami
                 rizki  untuk  seluruh  bangsa  manusia  dan  bangsa  jin
                 hingga  kami  dapat  memberi  makan  dan  minum  bagi
                 mereka; namun begitu tidak akan berkurang sedikitpun
                 apa  yang  ada  pada  kami”.  Allah  berkata:  “Sungguh,
                 mintalah  kalian  kepada-Ku  apapun  yang  kalian
                 inginkan!”. Kemudian mereka berkata: “Kami meminta
                 ridla-Mu”,  maka  Allah  berkata:  “Ridla-Ku  bagi  kalian
                 adalah bahwa Aku akan menempatkan kalian di rumah
                 mulia-Ku”. Kemudian Allah melakukan ini semua pada
                 setiap tingkatan anak tangga hingga sampai ke tempat
                 duduk-Nya”].

                  Riwayat ini adalah bohong besar yang disandarkan kepada

           Khalifah Umar  bin  Abdil  Aziz.  Selain  dari  pada  itu,  bagaimana
           mungkin  sifat-sifat  Allah  dapat  ditetapkan  hanya  oleh  perkataan
           seorang Umar?


                  Sementara  itu,  lebih  parah  lagi  Abu  Ya„la  al-Mujassim
           berkata:  “Apa  yang  diungkapkan  oleh  Umar  ini  memiliki  bukti  di
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147