Page 141 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 141
Islamic Theology | 133
َ َ َ ْ ّ َ َ ْ ٌ ُ ّ
٫ا ب لا ج م ِ ِ ح م ُ ل ً د الله نئ )لُ٢(
[Makna literal riwayat ini tidak boleh kita ambil,
mengatakan: “Sesungguhnya [Dzat] Allah itu indah, dan
Dia mencintai keindahan”. Makna literal ini seakan
mengatakan bahwa Allah memiliki fisik yang indah].
Para ulama berkata: “Makna “لُمجلا” secara bahasa [yang
berlaku pada makhluk] adalah seorang yang dihiasi dengan bentuk
yang indah [artinya dalam makna fisik], dan akhlak yang mulia, serta
berbagai kebaikan lainnya”. Menurutku makna “لُمجلا” adalah yang
sifat-sifatnya telah mencapai puncak kebaikan dan kesempurnaan.
[Dengan demikian makna yang benar dari hadits tersebut adalah:
“Allah Maha sempurna pada sifat-sifat-Nya, dan Dia mencintai
kesempurnaan”.
Sementara Abu Ya„la al-Mujassim mengatakan bahwa Allah
tidak tercegah untuk memiliki sifat indah pada Dzat-Nya [ini artinya
ia memahami indah dalam makna fisik]. Pemahaman sesat Abu Ya„la
ini didasarkan kepada keyakinannya bahwa Allah memiliki fisik
(bentuk) sebagaimana penafsirannya terhadap riwayat yang
mengatakan “ةعىن ًؿخأ يف يبع ذًأع”. Na„ûdzu billâh.
Hadits Ke Tiga Puluh Delapan
Al-Qâdlî Abu Ya„la al-Mujassim meriwayatkan dari Umar bin
Abdil Aziz, berkata:
َ
َ َ
ّ
ّ
ُ
يف ي ص ِ َ َ َ َ ْ َ َ ْ عا ٢أ ب ل ً م ِ ىلاو ت َ ِ َ ىجلا لهأ ً ْ م ى لاٗح َ الله ٙغ ْ َ ٞ ا طئ )لُ٢(
ِ
َ ْ
ُ َ
ُ
ّ
َ
َ
ّ
ُ َ
َ
ِ
ِ
َ ِ َ ْ ٞ ِ ؿ ل م َ ُ ُ ٫ ص ع ٍ تح ِ وأ ُ َ ٖ ل ى ٠ ٣ُ َ ُ ْ ٞ ،ت٨ئلا و تهإا ما َ َ ُ ّ ْ َ ٍ ِ ْ ْ ل ل م ً لا ٛ م
َ
ّ َ
ا طا ّ َ م :ن لى ى ٣ُ ٞ ،ي ِ ل وى ؾ ٣ُ ى :٫ ٞ َ لا م ، ؿلا هُلٖ ح ر ص و ن ٞ ،مه يلٖ
َ
َ َ
َ َ
َ ّ
َ
ْ
ُ ّ َ
ْ
٪ هأ ىل َ ٪ ، ِ ىل م ٩ ها ٖ يف ٪ٖا ٟجعاو ل ٪ ّ َ َ ِ لاح و ٖ ؼ ج ٪ ِ ِ و ؟٫أ ؿو َ
ْ
َ
ْ َ
َ
ْ
و٣ى م و ل م ً ْ م و ؾ ٣ ُ ى ها َ ٗ م ى ها َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َلأ ْ ٣ ل ح َ ن ١ ثلا ػع ا ىُلٖ ذمؿ ٢