Page 148 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 148

140 | Islamic Theology

                                             [dan tidak dapat dijadikan dalil
           Ini adalah perkataan seorang tabi„în
           untuk  menetapkan  sifat  Allah],  dan  [kalaupun  hendak  dipahami
           maka  makna]  redaksi  ini  adalah  untuk  mengungkapkan  tentang
           dekatnya  karunia  Allah  dan  rahmat-Nya  [dari  orang  yang  sedang
           bersujud].
                  Sementara  Abu  Ya„la  al-Mujassim mengatakan  riwayat  ini

           sebagai bukti bahwa Allah memiliki “مض٢” [telapak kaki] dan seorang
           yang  sujud  benar-benar  sedang  sujud  di  atas  telapak  kaki-Nya,
           walaupun itu tidak dengan cara bersentuhan. [Na„ûdzu billâh ]


           Hadits Ke Empat Puluh Empat
                  Al-Imâm  al-Bukhari dan al-Imâm  Muslim meriwayatkan dari
           sahabat Abu Musa bahwa Rasulullah bersabda:
                    َ
                           َ َ َ
                                                              َ ّ َ
                    ى  م ْ    ٣لا        ب   نح    ـِ َ   و    ل  َ  َ  ْ َ َ    ٞ    ي   مه ا  ِ    و    م ا  ّ َ  ِ  َ َ ُ َ َ َ       ً ٍ ت     ء   ها   ُ   هت   م ا  ّ  ِ  َ  ْ      م   ً     ٞ  ُ ِ ِ    ى   خ   نا    ح  )لُ٢(
                            َ ْ
                                                               ْ َ
                                     ْ َ
                 ِ    ح    ى   ت    َ ّ  ِ ِ ِ    ح   ه   ه     ف ي    و        ًر ِ ءا     ٖ   ل ى    ب٨لا ءا  َ ّ ْ    ع    ب   مه     لائ     صع    لئ  ى    غ او ُ    ٓى      ً    نأ     و   ب   ح ن  َ ْ  َ َ ْ
                                                                 ٍ    ٖ   ض   ن
                 [Makna  literal  riwayat  ini  tidak  boleh  kita  ambil,
                 mengatakan: “Ada dua surga dari perak; setiap bejana
                 dan  segala  apa  yang  ada  di  dalam  keduanya.  Antara
                 penduduk  surga  tersebut  dengan  Tuhan  mereka  tidak
                 ada penghalang kecuali selendang keagungan yang ada
                 pada wajah Allah di dalam surga ‘Adn]. [Makna literal ini
                 mengatakan  seakan  Allah  memiliki  anggota  wajah
                 (muka) yang tertutupi oleh selendang, dan seakan Allah
                 berada di dalam surga].
                  Sesungguhnya  yang  dimaksud  oleh  hadits  ini  ialah  bahwa
           yang  orang-orang  yang  melihat  Allah  [yaitu  orang-orang  mukmin]
           itulah yang berada di dalam surga, adapun Allah yang dilihat oleh
           mereka  bukan  berarti  di  dalam  surga  „Adn,  karena  sesungguhnya
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153