Page 149 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 149
Islamic Theology | 141
Allah tidak diliputi oleh segala tempat. [Dia tidak dikatakan di dalam
atau di luar surga; karena Allah bukan benda].
Sementara al-Qâdlî Abu Ya„la al-Mujassim berkata: “Zahir
hadits ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa Allah berada
di dalam surga „Adn”.
Apa yang diungkapkan oleh Abu Ya„la ini jelas menetapkan
akidah tajsîm [keyakinan sesat mengatakan bahwa Allah sebagai
benda].
Adapun yang dimaksud dengan “ءاًرب٨لا ءاصع” dalam hadits ini
adalah untuk mengungkapkan bahwa Allah maha memiliki segala
kekuasaan dan keagungan. Seakan hadits ini hendak
mengungkapkan bahwa kenapa penduduk surga tersebut tidak dapat
melihat Allah? adalah hanya karena keagungan dan kekuasaan-Nya,
lalu ketika Allah berkehandak bagi mereka untuk dibukakan hijab
(penghalang) maka saat itulah mereka melihat Allah. [Dengan
demikian hadits ini sama sekali bukan hendak mengungkapkan
bahwa Allah mengenakan kain atau selendang].
Sementara tentang kata “هحىلا” yang disebutkan dalam
hadits ini; pemahamannya telah kita jelaskan dalam bahasan
terdahulu. Kita telah tegaskan bahwa penyebutan kata “هحىلا” yang
dimaksud adalah Allah sendiri [Dzat Allah]; bukan dalam makna
bahwa Allah memiliki anggota badan yang disebut “wajah” (muka).
Hadits Ke Empat Puluh Lima
Al-Imâm al-Bukhari dan al-Imâm Muslim dalam kita Saheh
masing-masing meriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa
Rasulullah bersabda:
ُ َ
لا ى
: ف َ ْ َ َ ْ ِ ُ َ ْ َ ُ ْ َ خ با ه ٞ ه ى ٖ ى ض ه ٞ ى ١ لا ٗ غ َ ٦ ي ِ ِ ِ ِ َ َ َ َ ْ ب ي خ ل ٤ ٦ خ ب ف ِ ً َ َ ْ َ ْ َ ح ٗ لا الله ى ِ ط َ نئ ع خ م ت ي ٚ ل ب ذ ٚ ّ ْ َ ْ َّ َ َ ته
ِ
َ َ ْ َ َ