Page 150 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 150
142 | Islamic Theology
[Makna literal riwayat ini tidak boleh kita ambil,
mengatakan: “Setelah Allah menciptakan seluruh
makhluk Dia menuliskan dalam kitab-Nya yang berada
di sisi-Nya di samping „arsy; “Sesungguhnya rahmat-Ku
mengalahkan murka-Ku”]. [makna literal ini
mengatakan seakan bahwa Allah berada di atas arsy
bersampingan dengan kitab tersebut].
Al-Qâdlî Abu Ya„la al-Mujassim berkata: “Zahir kata “ضىٖ”
memberikan pemahaman bahwa kitab tersebut di sisi yang
berdekatkan dengan Allah [dari segi jarak]”. [Naû„udzu Billâh]
Ketahuilah bahwa pengertian “بغ٣لا” [secara literal
bermakna dekat] pada hak Allah bukan dalam pengertian jarak,
sesungguhnya kata “dekat” dalam pengertian jarak hanya berlaku
pada setiap benda [adapun Allah bukan benda]. [kata “ضىٖ” dalam
bahasa Arab sering dipergunakan untuk tujuan pemuliaan (‘Indiyyah
]
at-Tasyrîf)
Dalam al-Qur„an Allah berfirman tentang batu-batu yang
ditimpakan kepada kaum Nabi Luth:
) 58 :صىه( َ ِ ً ْ َ ّ َ م ؿ ى م ت ٖ ى ض ع ب ٪ ُ َ َّ َ
[Tentu ayat ini tidak dipahami dalam makna literalnya dengan
mengatakan bahwa bebatuan tersebut diberi tanda-tanda di samping
Allah, karena pemahaman seperti itu jelas menyesatkan].
Hadits ke Empat Puluh Enam
Diriwayatkan dari sebagian Tabi„în
berkata:
َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ ّ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ
ؽ غ ص و ٟلا ؽغ ِ ةا ُب ِ ض ه و ٚ عى ٦ خ ب خلا و ه م ُب ِ ض صاء الله ل ٤ ز )لُ٢(
ِ
َ ب ُ ِ ض ه ِ ِ