Page 154 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 154

146 | Islamic Theology

                 literal  teks  ini  menyebutkan  seakan  Allah  memiliki
                 anggota tangan; yaitu telapak tangan kanan].

                  Dalam menjelaskan hadits ini para ulama berkata: “Perkataan
           Rasulullah  ini  adalah  ungkapan  pendekatan  untuk  memahamkan
           orang-orang tentang pentingnya memelihara perbuatan dan usaha
           dalam meningkatkan [menggandakan] atau menumbuhkannya (at-
           Tarbiyah Wa an-Numuww)   . Lalu, oleh karena pendekatan bahasanya
           dengan  mempergunakan  kata  “ضً”  maka  kata-kata  yang  terkait
           dengan  itulah  yang  dipakai;  yaitu  kata  “al-Qabdl  Wa  al-Kaff”.
           Pendekatan bahasa seperti ini untuk memahamkan mereka [bukan
           untuk  menetapkan  bahwa  Allah  memiliki  anggota-anggota  badan
           dan  atau  bahwa  Allah  bersifat  dengan  sifat-sifat  anggota  badan].
           Demikian  pula  dengan  penggunaan  kata  “نحمً”  [bukan  untuk
           menetapkan  bahwa  Allah  memiliki  anggota  tangan  kanan];  tetapi
           untuk mengungkapkan bahwa perkara tersebut adalah sesuatu yang
           sangat  baik  dan  diterima  oleh  Allah.  Adapun  makna  “اهيبغً”  dalam
           hadits  di  atas  adalah  dalam  pengertian  “اهٟٖاًً”,  artinya
           melipatgandakannya.


           Hadits Ke Lima Puluh

                  Al-Imâm al-Bukhari  dan  al-Imâm Muslim  meriwayatkan


           dalam kitab sahih masing-masing dari hadits sahabat Anas bin Malik
           dari  Rasulullah  bahwa  suatu  ketika  Rasulullah  menyebutkan  di
           antara sifat-sifat Dajjal, berkata:
                                                     ُ
                                                                 ّ َ
                                                   ْ ّ ّ
                                          َ ْ
                                                            َ ْ
                                               َ
                                             عىٖأب ـِل م٨بع نئو عىٖأ ههئ لاأ
                 [Makna  literal  riwayat  ini  tidak  boleh  kita  ambil,
                 mengatakan:  “Sesungguhnya  dia  itu  [Dajjal]  picak
                 [bermata satu] dan sesungguhnya Tuhan kalian itu tidak
                 picak”.  Makna  literal  ini  seakan  menetapkan  bahwa
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159