Page 151 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 151

Islamic Theology  | 143

                 [Ini  adalah  riwayat  yang  tidak  memiliki  dasar,  makna
                 literalnya  tidak  boleh  kita  ambil,  mengatakan:  “Allah
                 telah  menciptakan  Nabi  Adam  dengan  tangan-Nya,
                 menulis  Taurat  dengan  tangan-Nya,  dan  menanami
                 surga Firdaus dengan tangan-Nya”].
           Hadits  tidak  benar  (palsu).  Kemudian  itu  kita  telah  menjelaskan
           pengertian “ضً” pada hak Allah dalam pembahasan “يضُب ذ٣لز اتهإ”.
           [kesimpulannya; Allah maha suci dari anggota-anggota tubuh, Allah
           bukan benda, dan suci dari sifat-sifat benda]


           Hadits ke Empat Puluh Tujuh

                  Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas dari Rasulullah, dalam
           menjelaskan firman Allah “ىعبمأو ثاىمؿلا هُؾغ٦ ٘ؾو” bersabda:


                                     َ
                                                  َ
                                                               ُ
                               ْ
                                  ّ َ ُ
                                        ُ ْ َ
                                                       ْ َ ُ ّ ْ
                              ُ
                              هعض٢ عض٣ً لا فغٗلاو همض٢ ٘يىم هُؾغ٦ )لُ٢(
                                               ِ ِ
                                                            ِ
                                                      ِ
                 [Makna  literal  riwayat  ini  tidak  boleh  kita  ambil,
                 mengatakan:  “Kursi-Nya  adalah  tempat  telapak  kaki-
                 Nya, sementara besarnya arsy tidak dapat diukur”].
                  Riwayat ini ditetapkan oleh Ahl al-Itsbât, mereka mengatakan
           bahwa ini hadits mawqûf
                                    dari sahabat Ibnu Abbas, di antara mereka
           ada satu orang bernama  Syuja bin Mukhallad mengatakan bahwa
           riwayat  ini  marfû„ berasal  dari  Rasulullah.  Pernyataan  Syuja  bin

           Mukhallad  yang  mengatakan  bahwa  hadits  ini  marfû„ menyalahi

           riwayat  para  perawi  terkemuka  lainnya  yang  telah  menetapkan
           bahwa hadits ini hanya mawqûf   saja. Dengan demikian pernyataan
           Ibnu Mukhallad ini adalah salah. [Sementara itu telah jelas bahwa

           hadits-hadits  mawqûf tidak  dapat  dijadikan  dalil  dalam  masalah
           akidah].
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156