Page 160 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 160
152 | Islamic Theology
adalah milik-Nya atau dimuliakan oleh-Nya]. Seperti kata “Baitullâh”
[bagi ka„bah, bukan artinya Allah berada di dalam ka„bah, tapi untuk
mengungkapkan bahwa ka„bah adalah rumah yang dimuliakan oleh
Allah; ini disebut dengan Idlâfah at tasyrîf], makna inilah yang
.
dimaksud dengan kata “dâruh” dan kata “maskanuhu” Kita
menjelaskan ini supaya diketahui bahwa sesuangguhnya Allah
mustahil bertempat [karena Allah bukan benda yang memiliki bentuk
dan ukuran].
Hadits Ke Lima Puluh Lima
Sahabat Abu Umamah meriwayatkan:
َ
َ
َ
َ ً
ُ ْ َ ْ
َ َ َ
ْ ّ َ
ّ ْ
َ
ْ ُ ْ َ
ّ َ
رلازو اٟلأ نىٗبؾ يتمأ ًم تىج لا لزضً نأ يبع يوضٖو )لُ٢(
ِ
ِ
ِ
ّ َ َ ّ َ
َ
ْ
لحو ؼٖ هجاُثخ ًم ثاُثخ
ِ
ِ
[Makna literal riwayat ini tidak boleh kita ambil karena
menyesatkan, mengatakan: “Telah bejanji Tuhanku
kepadaku bahwa akan masuk ke surga dari umatku
sebanyak tujuh puluh ribu dan sejumlah tiga
genggaman dari genggaman Allah”].
Secara bahasa kata “تُثخلا” artinya “٠٨لا لأم”; yaitu ukuran
genggaman tangan. Dan yang dimaksud hadits ini adalah untuk
mendekatkan pemahaman bagi kita; bukan dalam makna literalnya.
[Artinya, ungkapan untuk memahamkan jumlah yang sangat
banyak].
Hadits Ke Lima Puluh Enam
Dari sahabat Abu Umamah bahwa Rasulullah bersabda:
َ
ّ
َ َ
ْ
َ
ّ َ ّ َ
ْ َ ُ ْ َ َ
َ َ
ْ َ ْ َ
عاىلاو تىجلا نحب ةغُى٣لا ىلٖ تماُ٣لا مىً ـلجً الله نئ )لُ٢(
ِ