Page 81 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 81

Islamic Theology  | 73

                 [Ini  hadits  palsu,  tidak  boleh  kita  ambil,  sangat
                 menyesatkan,     makna     literalnya   mengatakan:
                 “Sesungguhnya  ia  (Rasulullah)  telah  melihat  Allah
                 dalam mimpinya dalam bentuk yang paling indah; yaitu
                 Dia sebagai anak muda yang bercahaya kehijauan, pada
                 kaki-Nya  dua  sendal  dari  emas,  dan  pada  wajah-Nya
                 ada kupu-kupu dari emas”]

                  Hadits ini diriwayatkan oleh Nu„aim bin Hammad. Al-Imâm

           Ibnu  Adiy  berkata:  “Dia  (Nu„aim  bin  Hammad)  adalah  seorang
           pemalsu hadits”. Al-Imâm  Ahmad bin Hanbal seuatu ketika ditanya
           tentang  Nu„aim,  lalu  beliau  memalingkan  muka  (mengingkarinya),
           sambil  berkata:  “Hadits  yang  diriwayatkan  olehnya  adalah  hadits
                   dan majhûl [tidak dikenal dan tidak memiliki dasar]”.
           munkar
                  Kemudian ada riwayat yang mengatakan bahwa Rasulullah
           bersabda:
                                                               َ ْ ُ ّ
                                                 ْ َ َ َ ْ
                                 َ    ً   غ ءا    ّ ٌ َ ْ  ُ  ِ  َ    غ   ص     ٖ   ل   ُ   ه     خ   ل   ت     ز    مأ ا  َ ْ َ ْ ً    ذ     ع   ب   ي     ح   ٗ   ض    ًأ   ع )لُ٢(
                 [Hadits  palsu,  menyesatkan,  makna  literalnya
                 mengatakan: “Aku (Rasulullah) telah melihat Tuhan-ku
                 berambut keriting (kribo), tidak berjanggut (seperti anak
                 muda), di atas-Nya adalah mahkota hijau”].

                  Hadits ini diriwayatkan dari jalur Hammad bin Salamah. Dia
           memiliki  saudara  tiri  zindik [kafir  karena  kesesatan-kesesatannya]

           bernama Ibnu Abil Awja„. Dia banyak memasukan riwayat palsu di
           dalam  kitab-kitab  Hammad  bin  Salamah  yang  sama  sekali  tidak
           memiliki dasar, karenanya riwayat-riwayat semacam ini tidak dapat
           dijadikan dalil sedikitpun.

                  Sementara al-Qâdlî                       menetapkan sifat-
                                     Abu Ya„la al-Mujassim
           sifat bagi Allah “seenakperutnya”. Ia mengatakan bahwa Allah adalah
           sebagai  anak  muda  yang  tidak  berjanggut,  berrambut  keriting
           menggumpal, wajah-Nya dikelilingi kupu-kupu emas, memakai dua
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86