Page 84 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 84
76 | Islamic Theology
“Kami berlindung dengan Allah darimu [engkau bukan
Allah], kami akan tetap di tempat kami ini hingga Tuhan
datang pada kami, bila Dia datang maka kami akan
mengenali-Nya”, maka kemudian Allah mendatangi
mereka pada bentuk yang mereka kenal, Dia berkata:
“Aku adalah Tuhan kalian”, lalu mereka berkata:
“[Benar], Engkau adalah Tuhan kami”.
Hadits lainnya masih dalam dua kitab Sahih di atas, dari
sahabat Abu Sa„id bahwa Rasulullah bersabda:
ْ
َ
ُ ْ َ
َ ْ
ّ َ
َ ْ
ُ ْ
ْ َ
٫ وأ ا ه يٞ ه وأ ع يت ّ لا هجع ى ن ر ح ٚ ة ى ع ن ي ِ ُ ج ب عا ف َ ّ ُ لا م ْ جأُ ي ه ِ ِ ٞ )لُ٢(
ِ
َ ّ
ُ ُ َ ْ َ ّ َ َ
َ ّ ْ
ُ ْ
ُ ُ
َ ُ
ءا ُبهبمأ لائ ه ٩ ل م ً لا ٞ ا َ ذ ع ب ى هأ : نى لى َ ٣ُٞ ، ب ٨ م ع اهأ :٫ ى ٣ُٞ ،ة م غ َ ّ
َ ْ َ َ ُ
ٌ َ ُ َ َ
ُ
َ ّ
ّ
ُ
؟ا ٞغ ى ن ه ْ ْ ْ ح ٗ تًآ ُ ُ ه ىِب ْ َ َ ُ َ َ ْ ُ ل ب ىِ ٨ م و ه :٫ا ٣ ُٞ ،ملا ؿلا و ةلا هلا مهيل ٖ َ
ُ ُ
َ ْ َ ُ َ ْ َ
ّ
ِ
ِ ّ ُ ٧ ل م إ م ً هل ض ج ٞ ِ س ه٢ا ٠ ٖ ً ؾ ك ُ ٨ ُ ٞ ،١ا ؿلا :نى لى ٣ُٞ
[Makna literal riwayat ini tidak boleh kita ambil,
mengatakan: “…maka Allah mendatangi mereka dengan
bentuk yang bukan bentuk-Nya semula, Dia berkata:
“Aku adalah Tuhan kalian”, mereka berkata: “[Benar],
Engkau adalah Tuhan kami”, maka tidak ada yang
berbicara dengan-Nya kecuali para Nabi. Lalu dikatakan
pada mereka: “Adakah kalian mengetahui suatu tanda
untuk mengenal-Nya?”, mereka berkata: “Betis”, maka
kemudian dibukakanlah betis-Nya, hingga kemudian
setiap orang mukmin sujud bagi-Nya”].
Ketahuilah, setiap orang muslim wajib berkeyakinan bahwa
Allah bukan benda yang berbentuk, berukuran, dan terdiri dari
susunan-susunan [Allah ada tanpa tempat dan tanpa arah]. Al-Imâm
Abu Sulaiman al-Khathabi berkata: “Pengertian: “ىلاٗح الله مهيجأُٞ”
bukan dalam pengertian bahwa Allah bergerak, pindah dari satu
tempat ke tempat yang lain. Tetapi makna teks ini untuk
mengungkapkan bahwa kelak di akhirat mereka akan melihat Allah
dengan mata kepala mereka masing-masing, sebagaimana ketika di