Page 82 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 82
74 | Islamic Theology
sandal, dan mengenakan mahkota di kepala-Nya. Lalu Abu Ya„la
berkata [untuk mengelabui orang-orang awam]: “Itu semua tidak
seperti yang kita bayangkan”. Padahal apa yang diriwayatkannya itu
sama sekali tidak benar. Kita semua tahu bahwa ketika dikatakan:
“Anak muda, tidak berjanggut, ...” dan seterusnya; maka semua itu
tidak ada pemahaman lain kecuali dalam pemahaman bentuk dan
benda. Sementara Abu Ya„la al-Mujassim berkata: “Itu semua tidak
seperti yang kita pikirkan (bayangkan)”, ini sama saja dengan
mengatakan: “Si fulan berdiri tapi tidak berdiri”, atau: “Si fulan duduk
tapi tidak duduk”. [Kata-kata yang sama sekali tidak bisa diterima
akal sehat].
Al-Imâm Ibnu Aqil al-Hanbali berkata: “Kita pastikan bahwa
hadits seperti ini adalah hadits bohong (palsu). Walaupun umpama
yang meriwayatkannya orang-orang terpercaya (tsiqah)
tetapi jika isi
redaksinya adalah perkara mustahil semacam ini maka semua itu
tidak dapat diterima. Perumpamaannya jika ada sekelompok orang
terpercaya memberitahukan bahwa ada seekor kuda gemuk yang
sangat besar masuk ke dalam lubang jarum; maka berita mereka
tidak dapat dibenarkan, karena perkara demikian itu mustahil,
walaupun yang menyampaikannya orang-orang yang sangat
terpercaya”.
Hadits Ke Empat:
Dari sahabat Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda:
َ َ َ ُ
ُ َ
َ ّ
َ
ا ً ج حا ذًأ ع ى ت خ ، ْ ْ َ ّ ِ ٍ ءى م ً ع ب ي َ ّ ذ ٧ ل ش ِ ي ب ي ع ًأ ْ َ ْ َ ْ ُ ُ ُ ُ ل ت أ ؾ غ ْ ل :)لُ٢(
َ
ً ل إ ل إ ْ ْ ُ م ا ن م س ى ُ ّ ً
ِ
[Ini hadits palsu, tidak boleh kita ambil, makna literalnya
-kan aku
mengatakan: “Di malam saat aku di-isra„
melihat segala sesuatu pada Tuhanku, hingga aku
melihat mahkota yang bertahtakan berlian”].