Page 90 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 90

82 | Islamic Theology

           hamba”  yang  disandarkan  kepada  “tuannya”.  [Artinya,  seseorang
           berbuat suatu perbuatan karena ia perintah oleh tuannya; lalu orang
           tersebut  mengatakan  bahwa  perbuatan  tersebut  adalah  perbuatan
           tuannya. Padahal itu perbuatannya sendiri; ia hanya menyandarkan
           perbuatan  tersebut  kepada  tuannya].  Contoh  penggunaan  bahasa
           seperti ini, dalam al-Qur„an Allah berfirman: “مهنُٖأ اىؿمُٞ” [Secara
           literal ayat ini bermakna: “Kami (Allah) hilangkan atau tutupi mata-
           mata mereka (hingga mereka tidak bisa melihat). kata “ـمَ” dalam
           ayat  ini  disandarkan  kepada  Allah,  padahal  itu  adalah  perbuatan
           mata mereka sendiri].
                  Dalam kasus hadits di atas terdapat riwayat yang disebutkan
           oleh Muhammad bin Sa„ad dalam kitab Thabaqât   bahwa Allah telah
           mengutus  Iblis  untuk  mengambil  setiap  bagian  dari  seluruh  tanah
           bumi  yang  kemudian  Allah  menciptakan  Nabi  Adam  dari  tanah-
           tanah tersebut, karena itulah Iblis membangkang ketika diperintah
           oleh  Allah  untuk  sujud  [penghormatan]  kepada  Nabi  Adam,  Iblis
           berkata [sebagaimana disebutkan dalam al-Qur„an]:
                                                       َ ْ َ ْ
                                                  ً ْ
                                                             َ ُ ُ ْ
                                                   اىَُ ذ٣لز ًتهإ ضجسأأ
                                                              ِ
                 [Apakah aku harus bersujud kepada yang telah Engkau
                 ciptakan dari tanah?]
           [Dari  sini,  pemahaman  hadits  di  atas  menjadi  jelas  bahwa
           penyandaran  kata  “تًب٢”  kepada  Allah  bukan  untuk  menetapkan
           bahwa  Allah  memiliki  genggaman  tangan,  tetapi  kata  “تًب٢”
           tersebut adalah perbuatan makhluk yang disandarkan kepada Allah,
           karena  Allah  memerintah  makhluk  tersebut  untuk  mengambil
           segenggam dari setiap tanah bumi; dalam hal ini makhluk dimaksud
           adalah Iblis sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ibn Sa„ad di atas].


           Hadits Ke Delapan

                  Diriwayatkan bahwa Salman berkata:
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95