Page 103 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 103
Membela Kedua Orang Tua Rasulullah | 101
Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam risalah berjudul an-
Ni’mah al-Kubra ‘Ala al-Alam menuliskan peristiwa kelahiran
Rasulullah, dimulai dari saat Rasulullah berada dalam kandungan
ibundanya; sayyidah Aminah hingga prosesi kelahirannya. Disebutkan
bahwa seluruh peristiwa besar yang dialami Aminah saat
mengandung Rasulullah adalah bukti nyata bahwa beliau benar-
benar seorang yang beriman kepada Allah. Karena sangat mustahil
seorang perempuan kafir; dalam kufurannya mengalami peristiwa-
peristiwa besar, seperti melihat para nabi, bahkan berbicara dengan
mereka, melihat para malaikat Allah, dan berbagai kajaiban lainnya.
Diriwayatkan pada bulan pertama saat Aminah mengandung
Rasulullah, beliau didatangi oleh nabi Adam, pada bulan ke dua
didatangi oleh nabi Syits, pada bulan ke tiga didatangi oleh nabi Idris,
pada bulan ke empat beliau didatangi oleh nabi Nuh, pada bulan ke
lima beliau didatangi oleh nabi Hud, pada bulan ke enam beliau
didatangi oleh nabi Ibrahim, pada bulan ke tujuh beliau didatangi
oleh nabi Isma’il, pada bulan ke delapan beliau didatangi oleh nabi
163
Musa, dan pada bulan ke sembilan beliau didatangi oleh nabi Isa .
Di antara peristiwa lainnya sebagai bukti bahwa Aminah
seorang perempuan pilihan Allah yang benar-benar beriman kepada-
Nya bahwa saat sudah dekat kelahiran Rasulullah; Aminah didatangi
perempuan-perempuan yang paling mulia, datang kepadanya
Sayyidah Hawwa, Sayyidah Sarah, Sayyidah Asiyah binti Muzahim,
164
Sayyidah Maryam binti Imran .
As-Sayyid Ja’far ibn Hasan al-Barzanji dalam Nazham Mawlid
al-Barzanji menuliskan;
163 Bahkan peristiwa agung yang terjadi pada Aminah tidak hanya sebulan
sekali, dalam kitab ini Ibnu Hajar menceritakan berbagai peristiwa agung yang terjadi
pada Aminah pada setiap waktunya, baik siang maupun malam hari. Itu semua bukti
nyata bahwa Aminah adalah perempuan pilihan Allah yang beriman kepada-Nya;
oleh karena raihmnya akan ditempati manusia pilihan-Nya. Lihat an-Ni’mah al-Kubra
‘Ala al-‘Alam Fi Mawlid Sayyid Walad Adam, Ibnu Hajar al-Haitami, h. 45-47.
164 an-Ni’mah al-Kubra, Ibnu Hajar al-Haitami, h. 48