Page 106 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 106
104 | Membela Kedua Orang Tua Rasulullah
memanggil keduanya kembali dan berkata: “Sesungguhnya ibuku
bersama ibu kalian”?
Jawab; al-Hafizh as-Suyuthi berkata: Kebanyakan apa yang
telah disebutkan itu adalah riwayat-riwayat dla’if. Semua riwayat itu
tidak sahih, kecuali hadits tentang permintaan izin Rasulullah untuk
memohonkan ampunan kepada Allah bagi ibundanya. Demikian pula
riwayat-riwayat tentang ayahanda Rasulullah yang mengatakan di
neraka; itu semua tidak ada yang sahih, kecuali hadits riwayat
Muslim yang akan kita jelaskan jawabannya. Lalu beberapa hadits
yang telah engkau kutip; yaitu hadits dengan redaksi: “Sebenarnya
bagaimanakah keadaan kedua orang tuaku?”, lalu turun firman Allah
QS. Al-Baqarah: 119; ini adalah hadits yang tidak pernah
diriwayatkan dalam kitab-kitab hadits apapun dari berbagai kitab
hadits rujukan, riwayat itu hanya disebutkan dalam beberapa kitab
tafsir dengan sanad terputus (munqathi’); yang itu tidak dapat
dijadikan dalil dan tidak boleh dijadikan rujukan. Seandainya kita
sama-sama hendak berdalil dengan hadits-hadits yang wahiyah
(yaitu; hadits-hadits yang sangat lemah hingga mendekati maudlu’)
maka tentu kami akan sodorkan kepada anda sebagai bantahan
sebuah hadits yang telah diriwayatkan oleh Ibnul Jawzi dari hadits Ali,
yang merupakan hadits marfu’, bahwa Rasulullah bersabda: “Jibril
telah turun kepadaku, ia berkata: “Sesungguhnya Allah
menyampaikan salam bagimu, dan Allah berkata: Sesungguhnya aku
telah mengharamkan neraka atas tulang rusuk yang telah melahirkan
dirimu, dan perut yang telah mengandungmu, serta pangkuan yang
telah memangkumu”. Dengan demikian hadits wahi dibantah dengan
hadits wahi pula (mu’aradlah al-wahi bi al-wahi), namun begitu kita
166
menjadikan itu sebagai dalil .
Kemudian beberapa riwayat yang dipertanyakan di atas
tertolak dengan ditinjau dari beberapa segi; dari segi kaedah Ushul,
segi Balaghah, dan dari segi Ilmu al-Bayan. Yaitu bahwa ayat yang
engkau kutip; ayat-ayat sebelumnya dan ayat-ayat sesudahnya
166 Masalik al-Hunfa, as-Suyuthi, dalam al-Hawi Li al-Fatawi, 2/225