Page 180 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 180
178 | Membela Kedua Orang Tua Rasulullah
Pendapat Mayoritas Ulama
Tentang Beramal Dengan Hadits Dla’if
Dalam Fadla-il al-A’mal Dan Manaqib
Al-Hafizh as-Sakhawi telah menegaskan bahwa pendapat
yang menerima hadits dla’if untuk diamalkan dalam fadla-il al-a’mal
dan semacamnya dengan syarat-syarat tertentu adalah pendapat
mayoritas para ulama dan ahli hadits, sebagaimana telah beliau
nyatakan di bagian penutup karyanya berjudul al-Qaul al-Badi’ fi ash-
Shalah ’ala al-Habib asy-Syafi’, beliau berkata: “Jadi kesimpulannya
tentang hadits Dla’if ada tiga pendapat: Tidak diamalkan secara
mutlak, diamalkan secara mutlak jika pada bab tersebut tidak ada
selain hadits dla’if, pendapat ke tiga, --dan ini adalah pendapat
jumhur (mayoritas) para ulama dan ahli hadits--, hadits dla’if
diamalkan dalam fadla-il al-a’mal, tidak dalam wilayah hukum
sebagaimana telah dikemukakan dengan syarat-syaratnya, Wallahu
272
al Muwaffiq” .
273
Al-Laknawi juga mengatakan: “Sedangkan [kebolehan]
tentang beramal dengan hadits dla’if maka klaim ijma’ tentangnya
tidak benar, memang benar kebolehan beramal dengan hadits dla’if
adalah pendapat mayoritas para ulama.”
Al-Hafizh as-Suyuthi dalam Tadrib ar-Rawi menjelaskan
274
perkataan an-Nawawi dalam Taqrib: “[Menurut para ahli hadits
272 al-Qaul al-Badi’, as-Sakhawi, h. 473.
273 al-Atsar al Marfu’ah, al-Laknawi, h. 81.
274 Tadrib ar-Rawi, as-Suyuthi, h. 258

