Page 23 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 23

Membela Kedua Orang Tua Rasulullah  |  21
            beriman, yang karenanya ada hadits sahih yang menyebutkan bahwa
                                                                  17
            dia (Abu Thalib) bertempat dalam nereka di dekat dasar-nya” .

            Dalil-dalil Metode Ketetapan Pertama Dan Metode Ketetapan Kedua
                    Ada  banyak  ayat  yang  merupakan  dalil  bagi  metode
            ketetapan pertama dan ketetapan kedua yang telah kita jelaskan di
            atas, artinya bahwa orang yang tidak mendapati pokok dakwah Islam
            dan Ahlul Fatrah sebagai orang-orang yang selamat di akhirat kelak,
            mereka akan masuk surga dengan tanpa mendapat siksaan apapun,
            di antaranya dalil-dalil berikut ini:
                    (1). Firman Allah:


            “Dan tidaklah Kami (Allah) memberikan siksa hingga kami mengutus
            seorang  Rasul”  (QS.  Al-Isra:  15).  Ini  adalah  ayat  di  mana  seluruh
            imam  Ahlussunnah  sepakat  menjadikannya  sebagai  dalil  bahwa
            mereka  yang  hidup  di  zaman  sebelum  masa  kenabian  tidak  akan
            terkena  siksa.  Ayat  ini  juga  sebagai  dalil  dalam  bantahan  terhadap
            faham Mu’tazilah dan kelompok yang sepaham dengan mereka yang
            menjadikan  akal  sebagai  dasar  dalam  cara  beragama  mereka.  Ibnu
            Jarir ath-Thabari dan Ibnu Abi Hatim dalam kitab tafsir-nya masing-
            masing  meriwayatkan  dari  Qatadah  tentang  firman  Allah  di  atas,
            bahwa  ia  (Qatadah)  berkata:  “Sesungguhnya  Allah  tidak  akan
            menyiksa siapapun hingga telah datang kepada orang tersebut berita
                                                      18
            (perintah) dari Allah, atau suatu bukti dari-Nya” .
                    (2). Firman Allah:


            “Hal itu oleh karena Allah tidak akan penghancurkan suatu penduduk
            karena  kezaliman  mereka,  sementera  mereka  dalam  keadaan  lalai
            (tidak paham dan mengetahui)” (QS. Al-An’am:131). Ayat ini dikutip
            oleh  az-Zarkasyi  dalam  Syarh  Jam’il  Jawami’  sebagai  dalil  bahwa
            ewajiban bersyukur kepada Yang memberi nikmat (bersyukur kepada


                  17  al-Hawi Li al-Fatawi, as-Suyuthi, 2/203
                  18  Tafsir ath-Thabari, ath-Thabari, 9/54
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28