Page 19 - seni teater_BG_KLS_I_Rev
P. 19
Mengenal Asesmen Awal
Pelaksanaan asesmen awal dapat dilakukan pada tiga konteks, yaitu sebagai berikut.
1. Saat kehadiran peserta didik baru
Pada masa awal kehadiran peserta didik baru, kegiatan asesmen awal dilakukan
dengan tujuan agar satuan pendidikan dan guru mengenal peserta didiknya.
Kegiatan ini membantu guru mendapatkan gambaran tentang kemampuan
fondasi yang sudah dicapai anak maupun yang masih perlu dikuatkan. Dengan
demikian, tujuan asesmen awal pada masa awal kehadiran peserta didik baru,
antara lain:
a. mengetahui variasi kemampuan fondasi peserta didik di kelas untuk menerima
pembelajaran; serta
b. pijakan dalam menyusun rencana pembelajaran untuk memfasilitasi
kebutuhan belajar peserta didik yang beragam.
Perlu diketahui bahwa asesmen awal pada masa penerimaan peserta didik
baru tidak ditujukan untuk menguji peserta didik baru. Asesmen awal tersebut
dapat dilakukan pada saat atau setelah kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah (MPLS) di satuan pendidikan.
2. Saat tahun ajaran baru
Pada konteks ini, asesmen awal bertujuan untuk melakukan penyesuaian tujuan
pembelajaran pada satu tahun ajaran. Pada umumnya, sebelum tahun ajaran baru
dimulai, satuan pendidikan telah menyusun perencanaan dengan menguraikan
tujuan-tujuan pembelajaran menjadi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Melalui
ajar
penyesuaian terhadap alur tujuan pembelajaran tersebut untuk membantu
peserta didik mencapai Fase Fondasi sesuai kemampuan awal peserta didik di
kelasnya. Penyesuaian tujuan pembelajaran ini juga dilakukan sebagai bentuk
respons guru terhadap kebutuhan peserta didik.
3. Sebelum memulai lingkup materi baru
Pada konteks ini, asesmen awal dilakukan untuk membantu guru merancang
kegiatan pembelajaran terdiferensiasi sesuai kebutuhan peserta didik.
Mengapa Penting Menerapkan Asesmen Awal?
Pada konteks SD/MI kelas I dan II, asesmen awal penting untuk diterapkan agar satuan
pendidikan di tingkat SD/MI dapat mengenal peserta didiknya dan mengidentiikasi
7
Panduan Umum 7