Page 34 - Pengantar Ilmu Pendidikan
P. 34

dengan baik serta sehingga menghasilkan pribadi yang tidak lengkap,
                 pincang, dan tidak mantap dalam menghadapi kehidupan.
                     Terdapat bukti yang menyatakan bahwa menjadi tugas pendidikan
                 untuk  mengembangkan  peradaban  manusia.  Salah  satunya diung-
                 kapkan  Muhadjir  (1999)  dan  Eskelson  (2020)  bahwa  pendidikan
                 memang  nyata  memberikan  sumbangan  peradaban.  Pada awal
                 peradabannya, manusia tidak dapat lari secepat kuda, tidak dapat terbang
                 seperti burung, tidak dapat menyelam lama seperti ikan, tidak punya
                 tenaga  sekuat  gajah,  serta  kemampuan-kemampuan  lain. Namun,
                 berkat anugerah akal dan pikiranya, manusia mampu berkembang
                 setapak demi setapak hingga mencapai tingkat peradaban yang lebih
                 maju. Bukti tersebut menuntut masyarakat  untuk mempersiapkan
                 generasi berikutnya agar mampu melanjutkan dan mengembangkan
                 peradaban manusia. Tugas mempersiapkan generasi tersebut menjadi
                 tugas utama pendidikan.

                     Karim (1991) menegaskan bahwa pendidikan merupakan bagian
                 terpenting  dari kehidupan yang sekaligus  membedakannya dengan
                 binatang. Binatang juga “belajar”, tetapi lebih ditentukan oleh insting.
                 Sementara bagi manusia, belajar berarti rangkaian kegiatan menuju
                 “pendewasaan” guna menuju kehidupan yang lebih berarti.
                     Belajar pada manusia dengan binatang jelas berbeda. Walaupun
                 jika dilihat dari segi biologis keduanya hampir tidak dapat dibedakan,
                 manusia tidak dapat dipandang sebagai makhluk yang terlalu istimewa
                 jika hanya dipandang dari segi biologis semata. Pandangan inilah yang
                 mendorong  Lamatterie  (1709–1751),  seorang  filsuf Prancis  untuk
                 berpendapat bahwa tidak ada perbedaan antara manusia dan binatang

                 (Hoyrup, 2024). Namun, sesungguhnya perbedaan manusia dengan
                 jenis makhluk lainnya terletak pada kehidupan rohaninya. Manusia
                 memiliki potensi akal budi  yang membedakannya dari binatang.
                 Perbedaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.3.






                 18   Pengantar Ilmu Pendidikan
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39