Page 30 - Pengantar Ilmu Pendidikan
P. 30

rat (1964) menyebutkan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata
                   kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk
                 memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidup-
                 an masyarakat.  Soekanto  (2002) menambahkan  bahwa  pranata sosial
                 melem baga dalam masyarakat dan berisi himpunan norma pada ber-
                 bagai ting katan yang berkaitan dengan kebutuhan pokok dalam kehi-
                 dupan masyarakat.
                     Lembaga kemasyarakatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan
                 pokok manusia pada dasarnya memiliki beberapa fungsi.  Pertama,
                 memberikan pedoman kepada anggota masyarakat mengenai bagaimana
                 mereka seharusnya bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi
                 berbagai masalah, terutama yang menyangkut pemenuhan kebutuhan
                 hidup.  Kedua, menjaga keutuhan masyarakat agar tetap harmonis.
                 Ketiga, memberikan pegangan kepada masyarakat dalam menciptakan
                 sistem pengendalian sosial (social control), yaitu mekanisme pengawasan
                 terhadap perilaku anggota masyarakat.
                     Agar hubungan sosial di dalam suatu masyarakat dapat ber jalan
                 sesuai harapan, diperlukan adanya norma-norma yang dirumuskan dan
                 disepakati bersama. Norma-norma tersebut ber fungsi untuk membatasi
                 perilaku individu, menghubungkan indi vidu dengan kelompoknya, dan
                 menjaga solidaritas sosial. Oleh karena itu, pendidikan di masyarakat
                 menjadi prasyarat penting untuk membangun hubungan sosial yang
                 baik. Pendidikan tidak hanya mengenalkan tata susila yang berlaku
                 kepada setiap anggota masyarakat, tetapi juga mendorong mereka
                 untuk melaksanakannya. Lebih dari  itu, pendidikan harus mampu
                 membuat tata susila tersebut mendarah daging dan terinternalisasi
                 dalam kehidupan sehari-hari.



                 D.  DIMENSI MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK RELIGIUS
                 Manusia  sebagai  makhluk  religius  sering  dikaitkan  dengan agama
                 yang menjadi keyakinan atas  kekuasaan  alam  semesta,  yaitu Tuhan
                 Yang Maha Esa. Keyakinan ini kemudian tumbuh dan berkembang



                 14   Pengantar Ilmu Pendidikan
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35