Page 19 - Hukum Persaingan Usaha Indonesia
P. 19

ement on Tariff and Trade) pada 1947. Semula, GATT diciptakan sebagai
                   suatu bagian dari upaya penataan kembali struktur perekonomian dunia
                   dan mempunyai misi untuk mengurangi hambatan dalam perdagangan,
                   baik hambatan berupa bea masuk (tariff barrier) maupun hambatan
                   lainnya (non-tariff). Selain itu, GATT dapat menjamin pengurangan
                   kemungkinan perang dagang dan perang kurs atau competitive devalua-
                   tion (Kartadjoemena, 1997: 18).
                       Pada  perkembangan lebih lanjut, negara-negara anggota GATT
                   mengetahui adanya praktik-praktik kartel dan trust internasional yang
                   dapat menghalangi kelancaran perdagangan internasional. Atas dasar
                   hal tersebut, usaha-usaha lebih lanjut tetap dilakukan, dan akhirnya
                   pada 1960, GATT berhasil membuat rekomendasi bagi pengaturan
                   notifikasi  dan konsultasi jika terjadi  konflik  kepentingan di antara
                   anggota GATT yang menyangkut praktik bisnis restriktif.
                       Namun, secara umum GATT tidak berhasil meletakkan prin-
                   sip-prinsip dan ketentuan-ketentuan pengendalian praktik bisnis
                   yang bersifat restriktif. Kemudian, sidang kedua United Nations
                   Conference on Trade and Development (UNCTAD) di New Delhi
                   tahun 1968 mulai membicarakan praktik-praktik bisnis restriktif dan
                   melakukan studi terhadap perusahaan swasta dan negara maju yang
                   berkonsentrasi pada pengaruh praktik-praktik bisnis restriktif terhadap
                   ekspor atau kepentingan negara berkembang.
                       Kemudian, UNCTAD dalam sidang ke-20 melalui Resolusi PBB
                   No. 35/36 tanggal 5 Desember 1980 menyetujui dokumen penting
                   yang disebut Set of Multilaterally Agreed Equitable Principles and Rules for the
                   Control of Restrictive Business Practices. Resolusi ini memuat prinsip serta
                   aturan yang berlaku dalam semua transaksi barang dan jasa, baik yang
                   dilakukan oleh perusahaan  nasional  maupun  internasional.  Tujuan
                   ketentuan ini adalah untuk memperhatikan  kepentingan semua
                   negara, khususnya kepentingan negara berkembang dengan mencapai
                   tujuan-tujuan sebagai berikut (Purba, 1999: 3).

                   1.  Menjamin agar praktik-praktik bisnis yang merugikan tidak
                       meng  gerogoti manfaat dari penghapusan tarif dan nontarif yang

                                                    Bab 2 Politik Hukum Persaingan Usaha  7
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24