Page 30 - Hukum Persaingan Usaha Indonesia
P. 30

Bagaimanapun juga, sebuah serikat buruh tidak dapat bergabung
                     dengan pihak ketiga dalam kegiatan-kegiatan antikompetitif yang
                     tidak memberi legitimasi  kepada kepentingan  anggota serikat
                     buruh, karena kepentingan-kepentingan tersebut pada dasarnya
                     ditentukan oleh pengadilan.
                     Pengecualian dalam pengaturan persaingan usaha menjadi aturan
                 tambahan  yang memperlihatkan bahwa  antitrust laws tidaklah kaku
                 serta mengesampingkan nilai keseimbangan dan kemanfaatan.

                     Tonggak pemberlakuan hukum persaingan usaha di Jepang dimulai
                 pada 14 April 1947 saat Majelis Nasional (National Diet) Jepang
                 mengesahkan Act Concerning Prohibition of Private Monopoly and
                 Maintenance of Fair Trade (Act No. 54 of 14 April 1947). Dalam bahasa
                 Jepang, undang-undang ini diberi nama Shiteki Dokusen  no  Kinshi
                 Oyobi Kosei Torihiko no Kakuho ni Kansuru  Horitsu,  yang lebih
                 dikenal dengan istilah Dokusen Kinshi Ho. Timbulnya undang-
                 undang antimonopoli di Jepang berbeda dengan antimonopoli di

                 Amerika. Undang-undang antimonopoli di Jepang timbul sebagai
                 akibat dari kekalahannya dalam Perang Dunia Kedua. Peraturan
                 tersebut dibuat berdasarkan tiga pokok kebijaksanaan sebagai berikut.
                 1.  Reformasi pertanahan.
                 2.  Reformasi perburuhan.
                 3.  Demokratisasi industri.

                     Dalam memperhatikan kebijaksanaan ketiga, pemerintah Jepang
                 memandang perlu penghapusan holding companies (seperti pembubaran
                 zaibatsu, monopoli  privat,  dan sebagainya).  Alasan  lain  pemerintah
                 Jepang memberlakukan ketiga kebijaksanaan tersebut adalah adanya

                 kekhawatiran  akan munculnya kembali militerisme baru Jepang.
                 Sebelum perang, hubungan organisasi kartel dengan pemerintah amat
                 erat  dan berada  di bawah  perlindungan  yang  sah.  Undang-undang
                 antimonopoli Jepang membagi tiga kategori dasar perilaku yang dila-
                 rang, yaitu:


                 18    Hukum Persaingan Usaha Indonesia
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35