Page 11 - 2B
P. 11

2B


                  “Ayo,  Bit,  kita  pulang!”  Aku  berlalu  bersama  Eni,  dengan
            menanggung pada  Eni dan pada teman-teman  yang lain, terutama
            pada Bara, dan padaku yang tak mampu menyadarkan mereka.

                                             ***


                  Suatu  hari,  di  perpustakaan  sekolah.  Aku  tertawa  kecil
            membaca sebuah berita di koran.
                  “Hei, kenapa kamu tertawa, Bit? Berita kok lucu?”
                  “Tidak,” aku kemudian tersenyum. “Lucu aja sama negeri ini.
            Pengawas  korupsi  pun  menjadi  koruptor.  Baca  nih.”  Aku
            menyodorkan  koran  itu  kepada  Bara.  Bara  membaca  beberapa
            kalimat. Mungkin judul dan lead-nya saja. Lalu dia juga tertawa kecil.

            Aku  melanjutkan  opiniku,  “Padahal,  gaji  pejabat  ini  udah  besar.
            Masak masih kurang juga? Terlalu serakah memang.”
                  “Orang-orang  seperti  itu,  terkadang  berada  di  posisi  yang
            serba salah. Di satu sisi mereka punya tanggung jawab, tapi di sisi
            lain,  keluarganya  terancam  dibunuh,  diculik,  bahkan  dia  sendiri
            terancam dibunuh jika tidak mau disuap.”

                  “Masak sih?”‟
                  “Pamanku, contohnya.”
                  “Lalu,  bagaimana  jika  kau  yang  berada  dalam  posisi  seperti
            ini?”
                  “Kau  tahu  kisah  Sumaiyah,  kan?  Seorang  wanita  yang
            pertama kali mendapatkan syahid dalam Islam.  Abu Jahal, panglima
            kezhaliman  memakaikan  baju  besi  pada  Sumaiyah,  kemudian

            menjemurnya  di  bawah  terik  panas  matahari  yang  membakar.

                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  10
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16