Page 9 - 2B
P. 9

2B


            teman-teman  yang  lain,  “Teman-teman  yang  lain  juga,  harap
            memikirkan ide untuk strategi lainnya.”
                  Teman-teman yang lain mengangguk. Sebagian lirih berkata,
            “Ya.” Atau “Oke.”
                  Lalu  pandang  Bara  ke  arahku  yang  berada  di  samping  Eni.
            Kutangkap  rasa  kesal  di  sorot  matanya  saat  menatapku.  Dia  pasti

            tahu aku masih tidak setuju dengan cara mereka. Kuberanikan diri
            membalas  tatapannya  dengan  tak  kalah  sengit.  Kenapa  tak  kau
            gunakan  saja  jiwa  pemimpinmu  itu  untuk  mengajak  teman-teman
            mau belajar, Bara? Gunakan kecerdasanmu untuk belajar!
                  “I  have  an  idea!”  Fadli  menepuk  tangannya  satu  kali.
            Wajahnya sumringah. Pandang yang lain pun tertuju padanya.
                  “Kenapa  kita  nggak  pakai  jam  tangan  aja?  Tinggal  disamain

            detiknya kan jadi beres!”
                  Bara dan sebagian besar teman lainnya mengeluarkan suara
            kecewa.
                  “Iya, betul!” Sedangkan Eni malah sontak girang, mendukung
            usul  Fadli.  Namun  raut  wajahnya  kemudian  berubah,  seperti
            mengingat  sesuatu,  “Eh,  tapi  kan…  Ah.  Fadli!  Kamu  gimana  sih,

            pinter-pinter  ternyata  juga  bego.”    Ups,  Eni  segera  menutup
            mulutnya.
                  Fadli  heran  dengan  perkataan  Eni  itu,  “Lho?  Emangnya
            kenapa?”
                  “Sudah  dibahas  waktu  rapat  kemarin.  Anak-anak  tidak  ada
            yang  setuju,”  Eni  meluruskan  kata-katanya.  “Makanya,  ikut  rapat
            dong kemarin!”

                  “Bukannya itu ide bagus?”

                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  8
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14